Letjen Eko Margiyono Belum Pernah Jadi Kepala Staf Angkatan, Bagaimana Peluangnya Jadi Panglima TNI?
Padahal syarat menjadi panglima, sebagaimana ditulis dalam undang-undang adalah pernah atau sedang menjabat kepala staf angkatan.
Editor: Malvyandie Haryadi
Pertanyaan yang muncul kepada dirinya sebagai Ketua Komisi I DPR juga mengenai kapan DPR akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Panglima TNI pengganti Jenderal Hadi Tjahjanto.
"Soal dukungan pemilihan Panglima TNI ini sepenuhnya hak prerogatif presiden, kami akan mendukung. Presiden paling tahu akan menunjuk siapa sesuai kebutuhan bangsa," kata Ketua Komis I DPR Meutya Hafid menanggapi kabar siapa pengganti Jenderal Hadi Tjahjanto.
Meutya Hafid yang juga Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar ini menegaskan saat ini DPR masih menunggu surat resmi dari presiden.
"Presiden paling tahu, beliau akan menunjuk siapa dilatarbelakangi kebutuhan dan kepercayaan sebagai panglima tertinggi," katanya.
Menanggapi nama-nama yang sedang beredar Meutya menyampaikan bahwa semua calon yang mengerucut dan disebut sebut di media massa memiliki kompetensi.
Seperti kita tahu beberapa nama yang muncul dan disebut-sebut sebagai calon kuat untuk menjabat Panglima TNI diantaranya adalah Kepala Staf Angkatan Darat Andika Prakarsa, Kepala Staf Angkatan Laut Yudo Margono Kepala Staf Umum TNI Angkatan Darat Eko Margiyono.
Meutya tampak sangat hati-hati menyebutkan nama-nama yang sedang beredar tersebut bahkan dirinya menyatakan bahwa penyebutan urutan nama bukanlah sebagai bentuk dukungan.
Profil Letjen TNI Eko Margiyono
Mengutip kodamjaya-tniad.mil.id, Letjen TNI Eko Margiyono lahir di Semarang, Jawa Tengah pada 12 Mei 1967.
Ia merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1989 dari Kecabangan Infanteri.
Eko punya banyak pengalaman di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD karena lama berkarier di lingkungan tersebut.
Ia pernah menjabat sebagai Asisten Teritorial Kepala Staf Divisi Infanteri-1/Kostrad.
Kemudian di tahun 2010 hingga 2012, Eko dipercaya menjadi pengawal Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Saat itu, ia menjabat Komandan Grup A Paspampres.
Setelahnya, Eko menjabat Asisten Operasi (Asops) Kepala Staf Kodam Jaya di tahun 2012 hingga 2014, lalu menjadi Danrem 061/Surya Kencana Kodam III/Siliwangi pada 2014.