Sosok Kasatgas Operasi Madago Raya, Tewaskan Santoso pada 2016, Kini Lumpuhkan Ali Kalora
Adapun sosok di balik aksi pelumpuhan Ali Kalora sebagai gembong teroris MIT tak lepas dari sosok pemimpin Satgas Operasi Madago Raya, Kapolda Sulteng
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Daryono
Berikut fakta-fakta tewasnya Ali Kalora:
Baca juga: Fakta-fakta Tewasnya Ali Kalora, Posisi Jenazah hingga Penjelasan Kapolda Sulteng
Tewas bersama 1 DPO Lainnya
Ali Kalora tewas bersama satu Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris lainnya yakni Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama.
Keduanya terlibat baku tembak dengan personel Satgas Madago Raya.
Kabar baku tembak ini dibenarkan oleh Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI H Farid Makruf.
"Iya benar. Memang terjadi kontak tembak dengan 2 DPO. Namun, kepastiannya nanti. Saat ini saya bersama Pak Kapolda, masih menuju TKP," kata Danrem Farid, melalui pesan WhatsApp, Sabtu (18/9/2021), dikutip dari Kompas.com.
Dengan tewasnya dua DPO teroris ini, kini tersisa empat DPO yang terus dikejar Satgas Madago Raya yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
Terkait kabar tewasnya Ali Kalora ini, beredar foto sesosok mayat berambut panjang dengan tas ransel di punggungnya tergeletak di jalan.
Pria dalam foto tersebut disebut-sebut adalah Ali Kalora, panglima Teroris Poso di Pegunungan Poso yang sudah menjadi target Satgas Madago Raya, sebelumnya bernama Satgas Tinombala, sejak 2016.
Jenazah Ali Kalora Sudah Dievakuasi ke Palu
Waksatgas Humas Operasi Madago Raya, AKBP Bronto Budiyono mengatakan jenazah Ali Kalora sudah dievakuasi dan tiba di Palu sekira pukul 04.00, Minggu (19/9/2021).
Proses evakuasi tidak mudah karena sempat terkendala medan yang sulit dan gelap.
"Sudah dievakuasi dan tiba jam 4 subuh di RS Bhayangkara," ujar Waksatgas Humas Operasi Madago Raya, Minggu pagi, dikutip dari TribunPalu.
Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Rudy Sufahriadi memberikan penjelasan terkait tewasnya Ali Kalora.
Menurut Irjen Rudy, saat baku tembak terjadi, Ali Kalora hanya bersama seorang anak buahnya.
Keduanya sudah berpisah dari kelompok teroris Poso lainnya.
"Hanya mereka berdua, terpisah sudah berapa bulan," kata Irjen Pol Rudy Sufahriadi yang juga menjabat Kepala Satgas Madago Raya, Minggu (19/9/2021), dikutip dari TribunPalu.
Rudy menerangkan, berdasarkan bukti dan hasil pendalaman aparat, pihaknya memastikan dua DPO yang tewas itu adalah Ali Kalora dan Jaka Ramadhan alias Ikrima.
"Jenazah keduanya sudah ada di rumah sakit Polri di Kota Palu," tambah Rudy.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Theresia Felisiani/Daryono) (TribunPalu/Ketut Suta) (Kompas.com)