Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kelompok MIT Bakal Melemah Pasca Tewasnya Ali Kalora, Sisa Anggotanya Diburu Hingga Tuntas

kekuatan MIT berkurang drastis dengan kematian Ali Kalora dan Ikrima. Kehilangan pemimpin di tengah pemberontakan akan menyerang mental tersebut.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kelompok MIT Bakal Melemah Pasca Tewasnya Ali Kalora, Sisa Anggotanya Diburu Hingga Tuntas
Via Surya
Ali Kalora, Pimpinan Kelompok Separatis MIT. ( Kolase Kompas TV dan Wikipedia). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Tugas Madago Raya terlibat baku tembak dengan dua daftar pencarian orang (DPO) teroris Poso di daerah Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu (18/9/2021) sekira 18.00 Wita.

Pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso Ali Ahmad alias Ali Kalora dan anggotanya Jaka Ramadhan alias Ikrima tewas dalam baku tembak.

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Ahmad Nur Wahid menegaskan tewasnya Ali Kalora selaku pimpinan bakal berdampak ke kelompok MIT yang tersisa. Kekuatan mereka diprediksi melemah.

Meski demikian, Ahmad mengatakan pihaknya akan terus memburu sisa kelompok Ali Kalora yang disebut tersisa empat orang.

"Kalau secara organisasi, begitu Ali Kalora pimpinan MIT yang di Poso itu kena tembak dan tewas, itu otomatis akan mengurangi daya kekuatan dari kelompok itu. Tapi kita tidak selesai sampai disini. Kita buru kelompok-kelompok dan jaringan teroris itu sampai tuntas untuk mewujudkan keamanan dan kedamaian di Poso, di Sulawesi Tengah dan seluruh Indonesia," kata Ahmad, Senin (20/9/2021).

Baca juga: Fakta-fakta Tewasnya Ali Kalora Pemimpin Teroris Poso, Kronologi Penyergapan, Ada Bom yang Meledak

Senada, pengamat intelijen dan terorisme Universitas Indonesia Stanislaus Riyanta mengatakan kekuatan MIT berkurang drastis dengan kematian Ali Kalora dan Ikrima.

Kehilangan pemimpin di tengah pemberontakan akan menyerang mental tersebut.

Belum lagi persenjataan MIT turut berkurang dengan diamankannya senjata laras panjang oleh aparat keamanan dari baku tembak.

BERITA TERKAIT

"Kekuatan kelompok kombatan MIT menjadi berkurang drastis. Tidak hanya dari sisi jumlah tetapi dari sisi mental anggota yang kehilangan pemimpin, selain itu persenjataan mereka juga berkurang karena satu senjata laras panjang dengan jenis menyerupai M-16 berhasil diamankan aparat keamanan," kata Stanislaus.

Keberhasilan melumpuhkan Ali Kalora langsung diapresiasi oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni.

Menurutnya, memburu bahkan berhasil menembak tewas pimpinan teroris bukanlah aksi yang mudah, membutuhkan kehati-hatian dan kecermatan.

Di sisi lain, Sahroni mengharapkan bahwa lumpuhnya pimpinan MIT juga diharapkan akan berdampak pada melemahnya organisasi tersebut untuk kembali menjalankan aksi terornya.

"Dengan ditembak matinya pimpinan kelompok teroris tersebut, tentu hal ini akan berdampak langsung pada melemahnya kelompok itu untuk menjalankan aksi-aksi kejamnya, karena mereka sudah kehilangan pimpinan besarnya," ucap Sahroni.

Sahroni sebagai mitra kerja kepolisian meminta kepada aparat untuk segera menangkap empat DPO lainnya yang merupakan anggota kelompok Ali Kalora.

Baca juga: Satgas Madago Raya Ringkus Ali Kalora, PP PMKRI: Angin Segar Penanganan Terorisme

Dengan segera meringkus keempatnya, Sahroni mengatakan tak akan waktu bagi mereka membangun kembali organisasinya dan mempunyai pimpinan baru.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas