Kronologi Eks Panglima Laskar FPI Ada di Kamar Sel M Kece, Kuasa Hukum: Dia Sebenarnya Lagi Tidur
Sugito Atmo Prawiro membeberkan kronologi kliennya bisa berada di dalam kamar tahanan M Kece. ini katanya
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Sanusi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator kuasa hukum eks Panglima Laskar FPI Maman Suryadi, Sugito Atmo Prawiro membeberkan kronologi kliennya bisa berada di dalam kamar tahanan tersangka kasus penistaan agama Muhammad Kece di Rutan Bareskrim Polri.
Diketahui, nama Maman disebut turut terlibat dalam insiden penganiayaan yang dilakukan terpidana kasus red notice Irjen Pol Napoleon Bonaparte terhadap M Kece.
Sugito mengatakan, saat itu dirinya langsung mendatangi Rutan Bareskrim Polri guna mendengarkan secara langsung penjelasan dari Maman agar mengetahui perkaranya.
Baca juga: Eks Panglima FPI Pegang Kerah Kece: Jangan Bawa-bawa Ayat Kalau Tak Paham
Sedang Tidur
Kata Sugito, sesaat sebelum kejadian, kliennya itu sedang tertidur, namun ada tahanan lain yang tidak disebutkan namanya langsung membangunkan Maman, dan mengajak untuk ke tahanan Kece.
"Jadi begini ceritanya, waktu itu kan Maman Suryadi sedang tidur lalu dibangunkan oleh orang yang datang, 'yok kita ke blok sebelah' katanya, tidak taunya itu adalah tahanannya kece, jadi ada tahan lain yang mengajak," kata Sugito menjelaskan kepada Tribunnews.com via telepon, Rabu (22/9/2021).
Baca juga: Polri Pastikan Proses Hukum Perkara Dugaan Penistaan M Kece Tetap Berjalan
Mengetahui kalau itu merupakan kamar tahanan Kece, Maman kata Sugito langsung memberikan nasihat kepada Kece mengingat kontennya yang dinilai telah menistakan agama.
Kata Sugito, Maman memberikan penjelasan kalau dalam membuat konten tidak perlu membawa hadist atau ayat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Terus di sana dia (Maman) dengerlah apa yang disampaikan oleh Kece (di kontennya), di antaranya dia menjabarkan jangan percaya dengan Muhammad bin Abdullah terus ada lah beberapa mengucapkan ayat dan hadist," katanya.
Baca juga: Kuasa Hukum Bantah Penganiayaan Irjen Napoleon Terhadap Kece Libatkan Aktivis FPI
"Akhirnya oleh si Maman diingatkan supaya jangan bawa-bawa hadist karena itu bisa memprovokasi kan yang lainnya saling menghargai lah gitu," sambung Sugito.
Hanya saja saat itu, Maman memang melakukan kontak kepada Kece dengan memegang pakaian Kece di bagian kerahnya sambil memberikan nasihat.
Tinggalkan Ruangan
Hanya saja seketika itu, ada tahanan lain melumuri wajah Kece dengan sesuatu dengan bau tidak sedap.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.