Misteri Ember Air Besar Warna Biru di Belakang Mobil Alphard, Yosef Tetiba Meralat Keterangan Saksi
Kasus dugaan pembunuhan ibu dan anak Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di mobil Toyota Alphard di Subang, Jawa Barat, kini memasuki babak baru.
Editor: Choirul Arifin
Perasaan dendam itu dirasakan lantaran para pelaku memperlakukan korban seperti gaya PKI (Partai Komunis Indonesia) nan biadab.
Yeti mengungkapkan, Tuti dan Amalia dianggap orang baik dan dermawan, tidak ada tetangga yang menjelekkannya.
Namun, kematiannya tragis dengan cara dibunuh secara kejam. Apalagi pakaian mereka dilucuti.
"Nggak cukup dibunuh, dibuka bajunya. Aku paling heh.. gaya PKI itu, biadab. Aku dendam sekali sama orang itu yang membunuh," ujar Yeti geram.
Saat ini penyidik Mabes Polri, Polda Jabar hingga Polres Subang sedang bekerja keras mencari pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut.
Meski hingga lebih dari 30 hari, belum ada tersangka yang ditemukan polisi. Dia menduga, pihak kepolisian sangat hati-hati dalam menangani kasus tersebut.
"Tapi ya mungkin pihak kepolisian harus lebih teliti menghadapi ini," kata Yeti.
Seandainya pelaku tidak ditemukan, Yeti berjanji akan menggunakan cara lain untuk mengungkap pembunuhnya.
"Itu mah keterlaluan aja...harus terus sampai kapanpun harus. Gak ada istilah mundur," katanya.
"Dengan cara lain pun akan saya jadi aja apapun. Yang penting harus ketemu siapapun. Misalkan gak (terungkap) ini sama polisi, InsyaAllah saya akan cari cara lain," pungkasnya.
Sebelum disebut penemuan jasad dalam bagasi Alphard, dugaan awal yang tersiar ke keluarga Tuti terkait kasus itu adalah penculikan dan perampokan.
Hal ini diungkapkan Yeti Mulyati baru-baru ini saat ditemui pakar mikro ekspresi Poppy Amaliya.
Yeti menerangkan kronologi kejadian sebelum mayat Tuti dan Amalia ditemukan. Ia mengaku mendapat kabar pertama kali dari Yosef, suami Tuti.
Yeti mengatakan, saat itu Yosef memberikan kabar kepadanya bahwa Tuti dan Amalia diculik.
“Wak wak, itu cenah di rumah berantakan, Amel sama Enung (sebutan Tuti) enggak ada cenah, diculik,” ungkap Yeti Mulyati, dikutip Tribunjabar.id dari Youtube Poppy Amalya (21/9/2021).
Sontak saja Yeti heran sekaligus kaget karena penculikan menimpa Tuti dan Amalia. Setelah memberikan kabar itu, Yosef langsung mengatakan kepada Yeti untuk melapor ke kantor polisi.
Yeti mengatakan, kala itu Yosef membawa kabar tersebut sembari tergesa-gesa.
Saat itu Yosef mengendarai sepeda motor Scoopy dan melaju cepat untuk memberikan kabar buruk tersebut.
Tak hanya itu, kata Yeti, Yosef memberitahukan kabar tersebut sambil berteriak dan panik. Lebih lanjut Yeti mengatakan, saat mendapati kabar tersebut, jam menunjukkan sekitar jam 7 atau setengah 8 pagi.
Hal yang sama juga disaksikan oleh Kepala Desa Jalancagak, Indra Zainal Alim. Indra Zainal mengatakan, dirinya mendapat laporan dari RT sekitar jam setengah 8 pagi.
Kemudian Indra menjelaskan, saat itu dirinya mendapat laporan kabar dari Yosef itu sebagai perampokan.
“Saya waktu itu udah ada di desa, setengah 8 saya dikasih tahu sama RT bahwa ada kasus perampokan awalnya,” ujar Kepala Desa Jalancagak, Indra Zainal.
Yeti mengatakan, setelah mendapat kabar buruk itu, dirinya pun ikut panik. Ia sesegera mungkin menutup kembali warungnya yang baru ia buka jam 6 pagi.
Namun, setelah tiba di rumah Tuti, garis polisi sudah terpasang di tempat kejadian perkara (TKP).
Yeti sendiri mengaku, sebelum tiba di TKP ia sempat pingsan, sehingga ia baru tahu dari yang lain bahwa Tuti dan Amalia berada di dalam bagasi mobil dalam keadaan sudah tak bernyawa.
Ia mengatakan, saat mayat Tuti dan Amalia dipastikan di dalam bagasi, dirinya tak diperbolehkan untuk melihat.
Kronologi versi Yosef
Mayat ibu dan anak ditemukan di bagasi mobil Alphard di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Ibu dan anak itu bernama Tuti Suhartini dan Amelia Mustika Ratu, mereka ditemukan pada pukul 07.30 WIB.
Yosef menceritakan detik-detik penemuan mayat ibu dan anak dalam keadaan mengenaskan.
Ibu dan anak itu diduga korban pembunuhan. Yosef mengatakan ia sempat pergi dan meninggalkan Tuti dan Amelia. Kecurigaan muncul setelah Yosef kembali karena tidak menemukan anak dan istrinya.
"Saya curiga pasti ada apa-apa karena waktu saya pulang sehabis ada keperluan tidak menemukan istri sama anak saya tapi kondisi rumah sudah berantakan," kata Yosef, Rabu (18/8/2021).
Saat ditemui Tribunjabar.id, Yosef menangis ketika bercerita. Ia tampak terpukul atas kejadian yang menimpa istri dan anaknya.
Yosef bercerita, ia segera melapor langsung kepada Polsek Jalan Cagak, Polres Subang setelah merasa ada kecurigaan.
"Sudah tahu ada yang tidak beres saya langsung melaporkan ke Polsek Jalan Cagak, sewaktu saya kembali saya bersama dengan petugas polisi menemukan istri sama anak saya ditemukan sudah meninggal di bagasi mobil dengan kondisi yang sudah mengenaskan," ujarnya.
Menurut Yosef, kondisi istri dan anaknya ketika ditemukan dalam keadaan sudah bersimbah darah.
Mayat ditemukan dalam keadaan bertumpuk di bagasi bagian belakang mobil miliknya yang jenis Alpard. Yosef mengatakan terdapat banyak bercak darah pada mobil tersebut.
"Saya melihat banyak bercak darah juga terus langsung ditemukan di dalam bagasi bagian belakang mobil saya dengan kondisi sudah tidak bernyawa," ucap Yosef.
Setelah kejadian penemuan mayat istri dan anaknya itu, kepolisan saat itu langsung melakukan pemeriksaan sejak kejadian, (18/8/2021).
Kini, sementara sudah sebulan lamanya penyidikan kasus Subang tersebut belum diungkapkan.
Pihak kepolisian penyidik Polres Subang dan Mabes Polri sedang berusaha mengungkap pelaku yang bertanggung jawab atas tragedi nahas tersebut. (TribunJabar/TribunBogor)
Artikel ini tayang di Surya.co.id dengan judul Saksi Ujang Lihat Yosef Siramkan Air ke Ceceran Darah di Lantai TKP Pembunuhan di Subang Pagi Hari