Sejarah Hari Batik Nasional 2 Oktober, Lengkap dengan Jenis-Jenis dan Motif Batik
Berikut sejarah Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober dilengkapi dengan jenis-jenis batik dan motifnya, batik diakui UNESCO
Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Salah satunya yang paling unik adalah jenis batik tiga negeri.
Disebut dan dinamakan batik tiga negeri karena dibuat di tiga daerah yaitu Lasem, Solo, dan Pekalongan.
Lalu, dilihat dari cara pembuatan, komposisi, dan kekhasan tiga daerah menjadi satu, maka harga batik tiga negeri paling mahal di antara yang lain.
Jenis batik terkenal lainnya di Indonesia antara lain Batik Mega Mendung Cirebon, Batik Tujuh Rupa Pekalongan, Batik Parangkusumo.
Selain itu, ada juga Batik Sekar Jagad Solo Yogyakarta, Batik Tambal Yogyakarta, Batik Lasem Rembang, Batik Singa Barong Cirebon, Batik Jlamprang, Batik Terang Bulan, Batik Cap Kombinasi Tulis, Batik Tiga Negeri Pekalongan, Batik Sogan Pekalongan, dan lain sebagainya.
Baca juga: Sambut Hari Batik Nasional, Desainer Anne Avantie Kolaborasi dengan Tupperware
Baca juga: Mengenal Batik dan Jenis-jenis Motifnya sebagai Seni Tradisional Indonesia yang Mendunia
Motif Batik
Zaman dulu, motif batik lebih banyak dikenal bernuansa tradisional Jawa, Islami, Hindunisme, dan Budhisme,
Namun, seiring perkembangan zaman motif batik pun beragam.
Selain itu, cara pembuatannya tidak sebatas ditulis menggunakan canting dan memakan waktu yang lama.
Saat ini, kain batik dibuat dengan menggunakan teknik printing, cap, dan lain sebagainya untuk memenuhi permintaan pasar.
Motif-motif pada batik dicap dengan alat stempel tertentu sehingga tercipta produksi massal.
Sementara itu, batik tulis dibuat dengan canting yang dibanderol dengan harga paling mahal.
Hal tersebut dikarenakan tingkat kerumitannya karena batik tulis termasuk jenis kain yang menduduki level paling natural dalam proses produksinya.
(Tribunnews/Devi Rahma)
Artikel Lain Terkait Batik