Pendamping PKH di Gorontalo Tak Keberatan Dimarahi Mensos Risma, Anggap Bagian dari Pendidikan
Seorang pendamping PKH di Gorontalo yang sempat viral karena dimarahi Menteri Sosial mengaku tidak keberatan, justru anggap bagian dari pendidikan.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
Rusli mengaku sayang ke Mensos Risma, ia hanya tidak ingin sikap sering marah-marah Risma terus berlanjut di daerah lain.
"Saya takutnya Ibu Menteri bertemu dengan warga yang tingkat kecerdasannya kurang, kita katakan sumbu pendek atau gimana maka ibu menteri yang balik diserang."
"Itu yang tidak kita harapkan. Mudah mudahan ini yang pertama dan terakhir," imbuhnya.
Rusli berharap agar permasalahan ini sudah berakhir.
Ia juga memastikan apa yang dilakukan adalah bentuk tanggungjawabnya sebagai gubernur sebagaimana Ibu Risma datang sebagai seorang menteri, tidak ada kaitannya dengan politik dan partai politik manapun.
"Jadi sudah clean and clear ini semata mata miskomunikasi. Jadi jangan digiring jadi opini politik. Tidak ada hubungan sama sekali. Saya bicara sebagai gubernur, Pak Fajar sebagai koordinator, Ibu Risma datang bukan sebagai kader partai tapi sebagai Mensos RI," tegasnya.
Gubernur Gorontalo Sempat Tersinggung dengan Sikap Mensos Risma
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, mengaku kecewa dengan sikap Menteri Sosial, Tri Rismaharini, yang memarahi pegawainya.
Menurut Rusli, sikap tersebut tidak patut dilakukan oleh seorang berpredikat menteri.
"Jadi sangat tidak patut dilakukan oleh seorang ibu yang berpredikat Menteri Sosial."
"Datang menunjuk-nunjuk seorang pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), pegawai rendahan yang mereka hanya mengharapkan berapa untuk tiap bulan," kata Rusli, dikutip dari tayangan Youtube Kompas TV, Minggu (3/10/2021).
Baca juga: Profil Rusli Habibie, Gubernur Gorontalo yang Mengaku Tersinggung karena Risma Marahi Warganya
Rusmi menyebut, jika pegawainya salah, lebih baik Mensos Risma mengarahkan daripada harus memarahinya.
Rusli pun sangat menyayangkan sikap Mensos Risma.
"Kalau memang salah, sebaiknya dibetulkan dan diarahkan, bukan berdiri langsung menunjuk suruh keluar."