Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anis Matta: Kita Perlu Membaca Ulang Mengapa Sentimen Publik Soal Ancaman Komunisme Sangat Besar

Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta menilai masyarakat perlu membaca ulang soal ancaman kebangkitan komunisme.

Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Anis Matta: Kita Perlu Membaca Ulang Mengapa Sentimen Publik Soal Ancaman Komunisme Sangat Besar
Tribunnews.com/Reza Deni
Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta dalam diskusi bertajuk 'NKRI dan Ancaman Komunisme dalam Dinamika Geopolitik' seperti disiarkan YouTube Gelora TV, Rabu (6/10/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta menilai masyarakat perlu membaca ulang soal bias ancaman kebangkitan komunisme.

"Kita perlu membaca ulang mengapa sentimen publik tentang ancaman komunisme ini, mengapa angkanya sangat besar sekali," kata Anis dalam diskusi bertajuk 'NKRI dan Ancaman Komunisme dalam Dinamika Geopolitik' seperti disiarkan YouTube Gelora TV, Rabu (6/10/2021).

Hal tersebut berkaitan dengan survei Median bahwa sebanyak 46,4 persen percaya soal kebangkitan PKI.

"Padahal tidak ada peristiwa hari ini yang mengembalikan memori kita," tambahnya.

Baca juga: Saat Gubernur Anies Baswedan Cerita Merasa Jadi Tahanan Kota, Tak Bebas Keluar dari Jakarta

Bahkan jika dilihat dari perspektif yang lebih luar, Anis menyebut China saja sudah tak lagi menganut komunisme seperti yang dulu saat Mao Zedong berkuasa.

"Ideologinya tetap dipakai oleh China tapi tidak lagi mempunyai konteks kecuali sebagai alat kontrol populasi yang besar dan alat kontrol politik," tambah Anis.

Maka itu, Anis cukup terkejut ketika Median menyebut ada 40 persen lebih publik percaya soal kebangkitan PKI.

BERITA REKOMENDASI

"Catatan saya adalah bahwa kejadian 65 itu adalah residu perang dingin. Kita adalah korban dari konflik dua kekuatan dunia, barat dan timur. Saya sebut korban karena kita bangsa yang lemah. Kasta kita adalah kasta yang rendah," tambahnya

Baca juga: HNW: Waspadai Kemungkinan Bangkitnya Kembali Komunisme

Dia mengatakan bahwa konflik dua kekuatan itu menggunakan Indonesia sebagai medan tempur mereka.

"Cara mengenang peristiwa ini adalah cari kami di Partai Gelora dan ini menjadi salah satu dasar mengapa kita membuat cita-cita perjuangan menjadikan Indonesia sebagai lima besar dunia, karena kita selamanya akan menjadi collateral damage dalam konflik besar antara kekuatan utama dunia manakala kita tak berada dalam arus utama kekuatan dunia itu," pungkasnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas