Singgung Politik Dinasti, Pendiri Demokrat Hencky: Judicial Review Jadi Terobosan Buka Ruang Baru
Pendiri Partai Demokrat Hencky tanggapi gejolak yang terjadi antara dua kubu, AHY dan Moeldoko, sebut judicial review terhadap AD/ART jadi terobosan
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Satu di antara pendiri Partai Demokrat Hencky Luntunga turut menanggapi gejolak yang terjadi antara dua kubu di Partai Demokrat, yakni kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan KSP Moeldoko.
Terkait dengan uji materi alias judicial review terhadap AD/ART Partai Demokrat Tahun 2020 yang diajukan Moeldoko ke Mahkamah Agung, Hencky menyebut ini akan menjadi terobosan baru.
Sehingga sistem politik Indonesia tidak didominasi oleh politik dinasti.
Menurut Hencky, hanya pengujian materi AD/ART Partai Demokrat Tahun 2020 inilah yang dapat membuka pintu dinasti politik.
Hal tersebut disampaikan oleh Hencky kepada Tribunnetwork, Kamis (7/10/2021).
Baca juga: Pendiri Demokrat: Bukan Moeldoko Dibalik Judicial Review dan Beri Dana Gaet Yusril, Tapi Kader AHY
Baca juga: Minta Moeldoko Tak Ganggu Partainya, Demokrat: Jika Ambisi Jadi Presiden, Dirikan Partai Sendiri
"Bagi kami, (judicial review terhadap AD/ART) itu adalah sebuah terobosan yang tentunya ketika pak Yusril mengajukannya dengan penjelasan bahwa ini akan membuka ruang agar sistem politik di Indonesia itu tidak didominasi oleh satu kekuatan dinasti dengan menguji seluruh AD/ART," ujar Hencky dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (7/10/2021).
Mengingat, kata Hencky, dalam satu politik dinasti, pembuatan AD/ART-nya pun akan lekat dengan kepentingan pribadi.
Untuk itu, perlu adanya judicial review.
Sistem ini yang nantinya akan digunakan bangsa Indonesia dalam sistem pendidikan politik.
"Karena kalau dinasti akan suka-suka hati dong membuat AD/ART, sehingga perlu diadakan judicial review. Dan ini merupakan produk yang akan digunakan bangsa Indonesia dalam sistem pendidikan politik," terang Hencky.
Baca juga: Pendiri Sebut Kisruh Partai Demokrat karena Manajemen Politik Amburadul dan Tak Sesuai Marwah
Konflik Moeldoko dengan AHY Temui Babak Baru
Mengutip Tribunnews.com, Kamis (7/10/2021), Pengamat politik UIN Syarief Hidayatullah, Adi Prayitno turut menanggapi polemik dualisme di Partai Demokrat yang melibatkan kubu Moeldoko dan kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang kini memasuki babak baru.
Sebelumnya perlawanan kubu Moeldoko hanya bicara politik narasinya.
Namun kini, kata Adi, perlawanan yang dilakukan kubu Moeldoko cukup berbeda, yakni mengambil langkah hukum.
Baca juga: Yusril Lancarkan Serangan Baru ke Partai Demokrat: Siap-Siap Hadapi Argumen di Mahkamah Agung