Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fraksi PKS Pertanyakan Perkembangan Uji Klinis Vaksin Merah Putih 

Pemerintah diminta melaporkan kepada publik perkembangan uji klinis dan produksi vaksin Merah Putih. 

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Fraksi PKS Pertanyakan Perkembangan Uji Klinis Vaksin Merah Putih 
Azka/man (dpr.go.id)
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS Mulyanto meminta, pemerintah melaporkan kepada publik perkembangan uji klinis dan produksi vaksin Merah Putih. 

Pemerintah harus memberi perhatian yang cukup kepada upaya pengembangan produk inovasi nasional, agar tahap uji klinis, produksi dan distribusi vaksin Merah Putih sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 

Baca juga: Indonesia Duduki Peringkat ke-5 Vaksinasi Terbanyak

"PKS minta pemerintah menyampaikan kemajuan produksi vaksin Merah Putih ini ke publik secara reguler. Masyarakat ingin tahu perkembangan uji klinis dan persiapan produksi vaksin hasil inovasi anak bangsa tersebut," kata Mulyanto kepada wartawan, Jumat (8/10/2021). 

"Mereka berharap vaksin Merah Putih bisa segera mendapat emergency use authorization (EUA) dari BPOM. Selanjutnya diproduksi massal dan didistribusikan sesuai jadwal awal tahun 2022," lanjutnya. 

Baca juga: Kemenkes Jelaskan Alasan Vaksin Booster Belum Bisa Diberikan ke Masyarakat Umum

Mulyanto juga meminta pemerintah memasukan vaksin Merah Putih ini ke dalam skema program vaksinasi nasional sehingga bersifat penugasan (mandatori). 

"Kebutuhan vaksin kita sangat besar karena populasi kita yang besar. Belum lagi untuk keperluas booster dan pengulangan. Peluang ekspor juga dimungkinkan untuk menambah devisa negara," ucap Mulyanto

Lebih lanjut, menurut Mulyanto pemerintah harus fokus untuk bangun pabrik vaksin Merah Putih hasil inovasi domestik ini dan buang jauh-jauh ide untuk membangun pabrik vaksin asing di Indonesia. 

BERITA TERKAIT

"Kalau bangsa sendiri bisa bangun pabrik vaksin nasional, kenapa harus bangun pabrik vaksin asing. Tidak masuk akal itu," pungkas Mulyanto

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas