Kiai Hasan Sampaikan Pentingnya Hafalan Qur’an Sejak Usia Dini di Khotmil Perdana Ma’had Al-Quds
Pesantren Tahfidz Qur’an memiliki kekhususan yang khas sehingga tidak mudah untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan Qur'an.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Pimpinan Ma’had Al-Muqoddasah Li Tahfidhil Qur’an dan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH. Hasan Abdullah Sahal, menyampaikan pentingnya mendidik anak sejak usia dini untuk menghafal Al-Qur’an.
Pesan tersebut disampaikan Kiai Hasan ketika menyampaikan sambutan di acara Haflah Khotmil Qur’an perdana di Ma’had Al-Quds Li Tahfidzil Qur’an, Cianjur, Jawa Barat, Rabu (6/10/2021) lalu.
“Menanamkan sejak dini kebiasaan menghafal Qur’an adalah sebuah keharusan dan kewajiban, karena jika ditanamkan sejak dini jiwa Qur’an akan sempurna,” kata Kiai Hasan.
Menurut Kiai Hasan, Pesantren Tahfidz Qur’an memiliki kekhususan yang khas sehingga tidak mudah untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang orientasi utamanya menghasilkan para penghafal Kitab Suci Umat Islam tersebut.
“Lembaga Tahfidz Qur’an tidak dimiliki oleh agama apapun kecuali agama Islam dan susah untuk bisa merumuskan lembaga pendidikan berbasis Qur’an,” kata Kiai Hasan.
Kiai Hasan hadir di Ma’had Al-Quds untuk menyaksikan khotmil Qur’an perdana pesantren Pimpinan Ustadz Ma’shum yang didirikan pada 2015 lalu.
Santri yang diwisuda di acara khataman perdana tersebut atas nama M. Abu Samah, putra dari Abdul Gofur, alumni Pondok Modern Gontor 1988.
“Mudah-mudahan setelah satu anak yang khatam ini akan muncul lagi hafidz-hafidz yang lain sehingga bisa terjadi estafet,” kata Ustadz Hasan.
Ustadz Ma'shum sebagai Pimpinan Ma’had Al-Quds dalam sambutannya menyampaikan kisah awal perjuangannya mendirikan Pesantren Al-Quds Li Tahfidzil Qur’an enam tahun lalu karena terinspirasi dari perjuangan Kiai Hasan.
“Kami terinspirasi dari Ustadz Hasan. Beliau mengatakan jangan menunggu usia 40 tahun untuk mendirikan pesantren jika memang mampu. Kalau bisa dari sekarang membangun pesantren,” kata Ustadz Ma’shum yang mengaku mendapatkan inspirasi tersebut ketika pengabdian di Muqoddasah.
Ustadz Ma’shum juga menjelaskan bahwa azamnya sejak awal mendirikan pesantren menggratiskan semua pembiayaan santri-santriwati yang menghafal Qur’an di Al-Quds.
Tekad itupun kini mulai terwujud, sebanyak 120 santri putra/putri menghafal Qur’an di Al-Quds, 70 persen dhuafa dan 30 persen buat yang mampu.
Selain dihadiri oleh Kiai Hasan dan beberapa Asatidz dari Ma’had Al-Muqoddasah Ponorogo, Haflah Khotmil Qur’an Pesantren Al-Quds juga dihadiri K.H. Musa Haris, KH. Yahya Zaini, KH. Dr. Mukhlis (pimpinan Pondok Modern Al-Aqsho), Wali Santri Al-Quds, H. Agus Maulana (Ketum Forbis IKPM Gontor) dan H. Faiq Hafidz.