Ahli Imunisasi Dunia Dukung Vaksin Booster untuk Lansia dan Kelompok Imun Lemah
Ahli imunisasi internasional merekomendasikan agar lansia dan kelompok gangguan imunologis diberikan vaksin tambahan booster.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ahli imunisasi internasional merekomendasikan agar lansia dan kelompok gangguan imunologis diberikan vaksin tambahan atau booster.
"Mereka yang berusia 60 tahun ke atas yang sudah menerima vaksin inaktivasi merk Sinovac dan Sinopharm perlu ditawarkan untuk mendapat suntikan dosis ke tiga homolog," ujar Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama dalam keterangannya, Rabu (13/10/2021).
Penggunaan vaksin heterolog sebagai suntikan ketiga dapat juga dipertimbangkan berdasarkan ketersediaan dan akses terhadap vaksin yang ada.
Ditegaskan dalam menerapkan rekomendasi ini maka negara harus terlebih dahulu berupaya maksimal untuk cakupan dua kali suntikan vaksin.
"Kemudian memberikan suntikan ketiga yang dimulai dari para lanjut usia," imbuh mantan direktur WHO Asia Tenggara ini.
Baca juga: PM Jepang Fumio Kishida Persiapkan Vaksinasi Booster, Paling Cepat Dimulai Desember 2021
Pada pertemuan itu SAGE juga melakukan analisa vaksin Covaxin yang diproduksi perusahaan India Bharat Biotech.
SAGE juga merekomendasikan pada mereka dengan gangguan imunologis atau immunocompromised sedang dan berat untuk perlu ditawarkan suntikan tambahan atau booster dengan vaksin-vaksin yang sudah mendapat Emergency use of Listing (EUL) dari WHO.
"Hal ini karena mereka tidak mendapat respon adekuat sesudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 selama ini, dan akibatnya mereka jadi ber risiko tinggi untuk dapat Covid-19 yang berat," jelas dia.