Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Massa Aksi 'Gebrak' Mulai Gelar Aksi di Kawasan Istana Negara, Arus Lalu Lintas Ramai Lancar

Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) mulai berkumpul di kawasan IRTI Monas, Jalan Medan Merdeka Selatan untuk menggelar aksi di kawasan Istana.

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Massa Aksi 'Gebrak' Mulai Gelar Aksi di Kawasan Istana Negara, Arus Lalu Lintas Ramai Lancar
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Massa aksi 'Gebrak' mulai gelar aksi di kawasan Istana Negara dengan titik kumpul di kawasan IRTI Monas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (28/10/2021). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) mulai berkumpul di kawasan IRTI Monas, Jalan Medan Merdeka Selatan untuk menggelar aksi evaluasi 2 tahun kinerja Jokowi-Ma'ruf.

Berdasar pantauan Tribunnews.com di lokasi, massa buruh ini mulai berdatangan secara bertahap sekira pukul 10.00 WIB.

Mereka nampak langsung berkumpul dengan satu mobil komando di depannya.

Terlihat massa dari buruh yang mulai datang ini di antaranya tergabung dalam elemen Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI), Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia (FSBPI). 

Selain itu, massa aksi yang jumlahnya ratusan orang ini terlihat menggunakan atribut dan mengenakan seragam dari serikat masing-masing dengan didominasi kemeja berwarna merah.

Tak hanya itu atribut lainnya juga turut dibawa seperti bendera, hingga poster yang berisi tuntutan. 

Berita Rekomendasi

Disisi lainnya, sejumlah aparat kepolisian sudah bersiaga di lokasi untuk melakukan pengawalan massa serta mengatur arus lalu lintas.

Baca juga: 1.955 Personel Gabungan Diterjunkan Amankan Aksi Buruh di Istana Negara

Terpantau di lokasi, ada massa aksi yang menyita perhatian dengan menggunakan kostum robot Satria Baja Hitam dan Iron Man.

Untuk saat ini kondisi arus lalu lintas di lokasi masih terpantau, ramai lancar, sebab para massa aksi berkumpul hanya menggunakan setengah ruas Jalan Medan Merdeka Selatan.

Sebelumnya, Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Nining Elitos mengatakan, dalam aksi yang digelar hari ini akan berfokus pada evaluasi 2 tahun kinerja pemerintahan Joko Widodo - Maruf Amin yang juga bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.

"Dua tahun kepemimpinan Jokowi-Maruf Amin di periode kedua ini tentu dirasakan kita sama-sama, tidak hanya kaum buruh di berbagai sektor, terjadi kemunduran kemerosotan yang luar biasa, ini yang kita hadapi," kata Nining dalam keterangannya, dikutip Kamis (28/10/2021).

Kondisi terkini massa aksi di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat tepatnya di depan Gedung Perpustakaan Nasional, Kamis (28/10/2021).
Kondisi terkini massa aksi di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat tepatnya di depan Gedung Perpustakaan Nasional, Kamis (28/10/2021). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Aksi ini sendiri, kata Nining akan digelar mulai pukul 11.00 WIB dengan titik kumpul di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Dari situ para masa aksi melakukan longmarch hingga ke depan Istana Kepresidenan di sisi utara.

Selain KASBI, kata Nining, elemen buruh lain yang turut bergabung dalam aksi ini adalah Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI), Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Sentral Gerakan Buruh Nasional (SGBN), Konfederasi Serikat Nasional (KSN), Serikat Pekerja Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI).

Nining menjelaskan, dalam aksi hari ini pihaknya akan membawa setidaknya 13 tuntutan rakyat antara lain, cabut Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja dan seluruh aturan turunannya.

Dalam aksi ini juga, mereka mendesak Pemerintah untuk menghentikan penangkapan aktivis yang membela rakyat.

Dia menyebut demokrasi pada rezim hari ini sangat buruk.

Baca juga: Hari ini, Aliansi Buruh Gelar Aksi di Depan Istana Negara Kritisi 2 Tahun Kinerja Jokowi-Maruf

"Ini dosa besar, saya hidup di masa rezim otoriter, dan merasakan ketika pasca reformasi saya melihatnya ini rezim yang terburuk bagaimana melahirkan regulasi tidak lagi melihat kepentingan rakyat," tutur Nining.

Tuntutan keempat, sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga; kelima, usut tuntas kasus korupsi BPJS Ketenagakerjaan dan Korupsi Bansos Covid-19.

Kemudian, mereka menolak pemberangusan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kembalikan 58 pegawai KPK yang dikeluarkan dengan skema jahat tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan.

Ketujuh, pemerintah didesak menghentikan rencana liberalisasi agraria dan pembentukan Badan Bank Tanah, serta segera mengembalikan semangat reforma agraria berdasarkan UUD 1945, TAP MPR XI/2001 dan UU Pokok Agraria 1960.

"Selanjutnya, hentikan kekerasan seksual dengan mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual; gratiskan biaya pendidikan selama pandemi; dan stop liberalisasi dan komersialisasi pendidikan," katanya.

Selain buruh, aksi ini juga akan diikuti oleh mahasiswa dari BEM Universitas Indonesia, petani, miskin kota, pemuda, pelajar, jurnalis, perempuan, nelayan, pembela Hak Asasi Manusia (HAM), dan lembaga bantuan hukum.

Dalam aksi ini setidaknya ada 1.955 personel gabungan yang diterjunkan untuk mengamankan aksi dan mengatur lalu lintas.

"1.955 personil gabungan TNI-Polri dan pemprov dan (pemasangan) kawat berduri," kata Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Sam Suharto saat dikonfirmasi wartawan.

Berikut Tuntutan Buruh dalam aksi ini :

1. Mencabut UU Nomor 11 Tahun 2019 tentang Cipta Kerja dan berbagai aturan turunannya.
2. Menghentikan pembungkaman suara kritis rakyat
3. Setop pemutusan hubungan kerja PHK sepihak
4. Setop kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan
5. Usust tuntas kasus korupsi BPJS ketenagakerjaan dan bantuan Covid-19, 
6. Laksanakan reforma agraria
7. Lindungi buruh migran
8. Pendidikan gratis 
9. Setop tindakan represifitas terhadap gerakan aktivis rakyat
10. Stop liberalisasi dan komersialisasi pendidikan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas