Momen KSAD Andika Perkasa Lepas Kepergian Presiden Jokowi ke Roma Dinilai Bukan Hal Istimewa
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa melepas kepergian Presiden Jokowi ke Roma, Italia, pada Jumat (29/10/2021), dinilai bukan hal yang istimewa.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
"Hanya standar protokol kenegaraan saja, karena Panglima TNI berhalangan sedang menghadiri acara lain di Surabaya," kata Bobby lewat pesan singkat yang diterima Tribunnews, Sabtu (30/10/2021).
Baca juga: Dua Tahun Jokowi-Maruf, PB PMII: Kemandirian Ekonomi-Pemberantasan Korupsi Hanya Ilusi
Baca juga: Peserta Lomba Mural Piala Kapolri 2021 Gambar Wajah Mirip Presiden Jokowi
Lebih lanjut, Bobby menilai kehadiran KSAD di beberapa event Jokowi, tidak perlu disebut sebagai sinyal positif peluang Andika menjadi Panglima TNI lebih besar dibanding Kepala Staf lainnya.
Kendati demikian, Bobby menyebut pihaknya akan tetap mendukung keputusan Jokowi jika memang sang Presiden memilih Andika sebagai pengganti Hadi.
"Bila Pak Andika yang diusulkan Bapak Presiden, saya yakin Komisi I akan 100 persen mendukung," ujarnya.
Namun, saat ini Komisi I DPR akan tetap objektif selama belum ada Surat Presiden (Surpres) mengenai Panglima TNI.
Menurutnya. semua Kepala Staf punya peluang yang sama untuk menjadi Panglima TNI.
"Semua kepala staf memiliki peluang yang sama menjadi Panglima TNI setelah Pak Hadi pensiun," tandasnya.
Jokowi Diprediksi Kesulitan Pilih Calon Panglima TNI
Masa pensiun Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto semakin dekat.
Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum kunjung menyerahkan nama calon penggantinya ke DPR RI.
Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, memprediksi Jokowi akan kesulitan dalam menentukan nama calon Panglima TNI.
Baca juga: Presiden Jokowi Akan Bahas UMKM di KTT G20 Roma
Baca juga: Hari Pertama KTT G20 di Italia, Presiden Jokowi Hadiri Sesi Ekonomi dan Kesehatan Global
Lantaran, menurut Meutya, calon-calon panglima TNI berlatar belakang dan memiliki kinerja yang bagus.
"Kalau figur (nama pengganti Panglima TNI), semua bagus, semua calon-calon yang kita dengar."
"Memang pasti Presiden sulit untuk memutuskan karena pertimbangannya banyak dan calon-calonnya bagus-bagus semua," terang Meutya, Selasa (19/10/2021), dilansir Tribunnews.