PSI Ajak Greenpeace Kolaborasi untuk Selamatkan Lingkungan
Greenpeace sebagai NGO Internasional seharusnya lebih berimbang bersikap kepada semua negara di dunia.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PSI angkat bicara terkait kritik keras Greenpeace terhadap pidato Presiden Joko Widodo di COP 26 Glasgow.
Juru Bicara PSI bidang Lingkungan Hidup, Mikhail Gorbachev Dom menilai, Greenpeace seharusnya mengedepankan kolaborasi.
"Sebaiknya kawan-kawan di Greenpeace duduk bersama KLHK dan bicara soal data, bukannya perang opini yang membuat rakyat Indonesia bingung," kata Gorba, dalam keterangan tertulis, Kamis (4/11/2021).
Gorba mengatakan Greenpeace bersikap berbeda ke negara maju dan negara berkembang.
Menurutnya, Greenpeace sebagai NGO Internasional seharusnya lebih berimbang bersikap kepada semua negara di dunia.
“Jangan lembek kepada negara maju yang menghasilkan lebih dari 50% emisi karbon dunia dan malah keras ke negara berkembang seperti Indonesia, yang hanya menyumbang 1,7% emisi karbon dunia," ujar mahasiswa Doktoral Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia itu.
Gorba menjelaskan, apa yang dilakukan Greenpeace malah kontra produktif dengan usaha penyelamatan lingkungan hidup yang harus melibatkan semua pihak.
"Gaya komunikasi Greenpeace yang arogan malah memperlebar jurang kolaborasi pemerintah dan masyarakat sipil, padahal ke depan kita butuh seluruh elemen untuk berjejaring dan berkolaborasi. Saran saya Greenpeace jangan membawa gaya advokasi luar negeri ke Indonesia, advokasi mereka harus lebih membumi jika ingin menyelamatkan bumi Indonesia," kata Gorba.
Baca juga: Isu Perubahan Iklim Dunia, Jokowi Optimistis Indonesia Capai Net Carbon Sink pada 2030
Ditambah lagi Indonesia, menurut Gorba, sudah sangat paham posisinya dalam usaha dunia menghadapi Krisis Iklim.
"Indonesia ini sudah sangat paham posisi kita sebagai paru paru dunia, karena itu Indonesia bergerak lebih ke sektor kehutanan. Jika ada perbedaan data sebaiknya dibicarakan saja dengan KLHK, jangan beropini yang seakan Indonesia tidak berbuat apa-apa, nyatanya usaha kita sudah setara dengan usaha Australia, Amerika, Jepang dan China, walau target kita sebenarnya di bawah negara maju tersebut. Ini kan patut diapresiasi," ujarnya.
Gorba juga meminta Menteri KLHK untuk mendengar dan berdiskusi lebih sering dengan para aktivis.
"Saya pikir kita semua, atau dalam hal ini KLHK dan Greenpeace punya tujuan yang sama, ingin bumi Indonesia lestari dan ingin dunia selamat dari krisis iklim. Karena itu saya pikir Bu Siti Nurbaya juga harus lebih sering ngobrol dan membangun kolaborasi dengan teman-teman NGO. Krisis iklim dunia adalah panggilan buat kita semua agar berhenti bekerja sendiri-sendiri dan mulai bekerja sama," kata Gorba.