Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sambangi Rumah Jenderal Andika Perkasa, Wakil Ketua Komisi I DPR Sebut Untuk Verifikasi Faktual

Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis sambangi kediaman calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Minggu (7/11/2021) sore untuk verifikasi faktual

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Sambangi Rumah Jenderal Andika Perkasa, Wakil Ketua Komisi I DPR Sebut Untuk Verifikasi Faktual
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah pimpinan dan anggota Komisi I DPR bersama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) yang juga Calon Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan keterangan kepada wartawan di kediaman Jenderal TNI Andika Perkasa, Jakarta, Minggu (7/11/2021). Sejumlah pimpinan dan anggota Komisi I mendatangi rumah Jenderal TNI Andika Perkasa dengan tujuan untuk melakukan verifikasi faktual yang merupakan bagian dari proses uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon Panglima TNI. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyahri menyambangi kediaman calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Minggu (7/11/2021) sore.

Kedatangan Abdul Kharis ke kediaman Jenderal Andika Perkasa itu untuk verifikasi faktual.

Hal tersebut disampaikan Abdul Kharis saat berada di Patal Senayan, Jakarta Selatan yang disiarkan Kompas TV, Minggu (7/11/2021) 

"Pimpinan Komisi I dan perwakilan fraksi berkunjung kerumah calon Panglima Jenderal TNI Andika Perkasa, tujuannya adalah untuk bersilaturahim."

"Kita ingin memastikan bahwa (Jenderal Andika Perkasa) tinggal di sini, berkeluarga, (atau) dengan bahasa kerennya verifikasi faktual."

"Agar ketika dikrirm besok ke DPR, kami sudah berkunjung dan kita membuktikan betul bahwa Jenderal TNI Andika tinggal di sini," terang Abdul Kharis.

Sementara mengenai Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Abdul Kharis menyebut akan ditangani langsung oleh pihak yang bersangkutan.

Baca juga: Perwira TNI Gadungan Tipu Gadis di Banda Aceh, Gondol Laptop Korban, Modus Diajak Jalan-jalan

Berita Rekomendasi

"Di sini itu hanya itu saja tadi ngobrol-ngobrol seputar hobi kita, hobi olahraga. Kalau LHKPN biar pihak LHKPN saja yang menangani," tambah Abdul Kharis.

Cocok sebagai Panglima TNI

Pengangkatan Jenderal TNI Andika Perkasa juga turut direspon oleh Pengamat Militer dan Intelijen, Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati.

Pengamat yang kerap disebut Nuning ini menilai Jenderal TNI Andika Perkasa sangat cocok menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

"Jenderal TNI Andika Perkasa sangat cocok sebagai Panglima TNI," kata dia saat dihubungi Tribunnews.com pada Rabu (3/11/2021).

Baca juga: Jenderal Andika Perkasa Jadi Calon Tunggal Panglima TNI, Ini Kata Mensesneg Soal Pengganti KSAD

Menurut Nuning, Andika cocok menempati posisi Panglima TNI karena dinilai cerdas serta memiliki wibawa di mata internasional.

Bahkan, sambung Nuning, Andika memahami TNI bukan hanya matranya. 

Selain itu, Nuning juga menilai, Andika memiliki perhatian kepada kasus-kasus sosial yang humanis, antara lain uji keperawanan Kowad, nasib para purnawirawan, dan sebagainya.

"Beliau juga memiliki kemampuan intelijen yang paripurna," kata Nuning.

Mantan Kepala BAIS Niai Jokowi Miliki Pertimbangan Khusus

Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS), TNI Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman Ponto turut menanggapi soal kabar diangkatnya Jenderal Andika Perkasa jadi Panglima TNI.

Soleman menilai ada pertimbangan khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memilih Jenderal Andika yang diketahui dari matra darat.

Padahal kalau memang mau mengikuti aturan, Panglima TNI selanjutnya adalah giliran matra laut, atau Angkatan Laut (AL).

Hal tersebut disampaikan oleh Soleman dalam talkshow bersama Rosi di Kompas TV, Minggu (7/11/2021).

"Memang kalau kita melihat dari aturannya, kalau mau adil, (pemilihan Panglima TNI) bergiliran. (Atau melakukan) pergantian, setelah udara, darat (lalu) laut."

Baca juga: Tidak Hanya Andalkan MEF, Teknologi TNI Harus Terbaru

"Kalau itu dilepas betul-betul hanya berdasarkan aturan dan profesional, sudah (pasti) tidak (akan) pikir yang lain-lain, itu saja kalau (mengacu pada) aturan."

Mantan Kepala BAIS TNI Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman Ponto
Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Laksamana Muda TNI (Purn) Soleman Ponto jelaskan alasan Presiden pilih Panglima TNI dari AD

"Tapi yang terjadi ternyata tidak itu saja, ada pertimbangan lain," kata Soleman.

Pertimbangan tersebut, menurut Soleman yakni mengacu pada pertimbangan lingkungan strategis negara.

"Ternyata ada pertimbangan-pertimbangan lain, bukan pertimbangan politis, tapi pertimbangan lingkungan strategis negara ini (atau) pertimbangan keamanan negara."

"Misalkan dalam setahun ini Papua itu bergolak terus, sudah berapa orang mati sampai Minggu lalu. Juga di Minggu lalu di Aceh ada seorang kapten tertembak lagi."

"Nah saya melihat dua kondisi inilah yang membuat beliau (Jokowi) berputar. Kalau dari awal dikasih tahu akan ke poros maritim ternyata dalam akhir-akhir ini kondisi di Papua dan di Aceh bagaikan api dalam sekam, yakni mulai memanas. Nah inilah yang membuat beliau berputar(memilih Matra AD daripada AL)," jelas Soleman.

Baca juga: Kata Andika Perkasa Mengapa Panglima TNI-KSAL-KSAU Tak Dampingi Saat Fit and Proper Test

Menurut Soleman, ketika itu menyentuh Papua dan Aceh itu adalah masalah kedaulatan.

Sehingga, matra AD dirasa lebih mengetahui atau memiliki kemampuan pengetahuan umum tentang darat demi dapat mempertahankan keamanan teritorial.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Gita Irawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas