Pengamat Beberkan Modal dan Tantangan Jenderal Andika Perkasa Jalankan Tugas Sebagai Panglima TNI
Anton Aliabbas mengungkapkan modal dan tantangan Panglima TNI terpilih Jenderal TNI Andika Perkasa dalam mengemban tugasnya setelah nanti resmi dilant
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
Dinamika keamanan yang terjadi di Aceh, Poso dan Papua serta ketegangan di kawasan, lanjut dia, baik itu AUKUS, Laut China Selatan hingga China-Taiwan menjadi penting untuk diberikan porsi atensi memadai.
Untuk itu, kata dia, enam dari delapan fokus implementasi program yang sudah dipaparkan saat Fit and Proper Test semestinya ikut diarahkan untuk merespon dinamika tersebut.
Enam fokus tersebut yakni penguatan pelaksanaan tugas TNI yang didasarkan UU, penguatan opspamtas, peningkatan kesiapsiagaan, sinergisitas intelijen, pemantapan interoperabilitas, dan diplomasi militer.
Penyiapan program yang terukur dan konkrit, kata dia, akan menjadi penting agar evaluasi implementasi program mudah terlihat.
"Termasuk juga komitmen dan keseriusan Andika untuk meninjau kembali pelaksanaan tugas TNI yang berbasis pada kerangka legal akan diuji," kata Anton.
Klaster kedua, kata Anton, adalah tantangan jangka menengah dan panjang.
Dalam konteks tersebut, menurutnya tantangan pencapaian target pembangunan kekuatan pertahanan di tengah pandemi menjadi krusial.
Sekalipun dalam paparan awal fit and proper test, kata dia, Andika tidak mengelaborasi secara spesifik, namun keikutsertaan TNI dalam mendorong pemenuhan kebutuhan pembangunan kekuatan pertahanan tetap menjadi esensial.
Saat ini, kata dia, fokus pemerintah masih banyak berpusat pada pemulihan ekonomi akibat pandemi.
Meski demikian, lanjut Anton, hal tersebut tidak dapat menjadi justifikasi kita untuk menunda pembangunan kekuatan pertahanan.
Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan terobosan dan inovasi dalam menyusun upaya pembangunan kekuatan pertahanan dan apa yang dilakukan Andika tersebut dapat menjadi pondasi.
Mengingat ancaman siber terus meningkat, kata dia, ada baiknya fokus peningkatan operasional siber lebih ditujukan untuk membangun sistem pertahanan siber.
"Hal ini menjadi penting bagi TNI untuk tetap berfokus pada penguatan pertahanan siber dan tidak overlap dengan tugas instansi lain," kata dia.
Hal lain yang juga tidak kalah penting untuk diprioritaskan secara tegas, kata dia, adalah membangun SDM TNI.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.