Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Jokowi Resmi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada 4 Tokoh Ini

Presiden Joko Widodo (Jokowi)  menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada sejumlah tokoh di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/11/2021). 

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Presiden Jokowi Resmi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada 4 Tokoh Ini
Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi)  menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada sejumlah tokoh di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/11/2021).  

Sebagai raja, Tombolotutu turut menjadi garda terdepan dalam garis perlawanan menghadapi penjajah Belanda kala itu.

Diketahui, upaya untuk menjadikan Tombolotutu sebagai pahwalan nasional telah disuarakan sejak 1990-an. 

Sultan Aji Muhammad Idris

Sultan Aji Muhammad Idris. (Tangkap layar diskominfo.kaltimprov.go.id)
Sultan Aji Muhammad Idris. (Tangkap layar diskominfo.kaltimprov.go.id) ((Tangkap layar diskominfo.kaltimprov.go.id))

Sultan Aji Muhammad Idris merupakan Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura.

Ia memerintah kesultanan ini sejak 1735 hingga tahun 1778. Dalam riwayat perjalanan Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, Sultan Aji Muhammad Idris merupakan sultan pertama yang menyandang nama bernuansa Islam.

Sultan Aji Muhammad Idris adalah cucu menantu dari Sultan Wajo La Madukelleng yang berangkat ke Tanah Wajo, Sulawesi Selatan.

Di Wajo, ia turut bertempur bersama rakyat Bugi melawan Veerenigde Oostindische Compagnie (VOC), kongsi dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda.

Berita Rekomendasi

Raden Aria Wangsakara

Pahlawan Nasional Raden Aria Wangsakara (Tangkap layar bantenprov.go.id)
Pahlawan Nasional Raden Aria Wangsakara (Tangkap layar bantenprov.go.id) ((Tangkap layar bantenprov.go.id))

Raden Aria Wangsakara dikenal sebagai pejuang dalam melawan penjajahan Belanda.

Ia merupakan keturunan Raja Sumedang Larang, Sultan Syarif Abdulrohman.

Bersama dua kerabatnya, yakni Aria Santika dan Aria Yuda Negara, Aria Wangsakara lari ke Tangerang karena tidak setuju dengan saudara kandungnya yang berpihak kepada VOC.

Aria Wangsakara yang pernah didapuk sebagai penasihat Kerajaan Mataram menyebarkan ajaran Islam. 

Acara penganugerahan tersebut dihadiri oleh para ahli waris dari para tokoh pahlawan dengan tetap memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. 

Usai acara penganugerahan presiden, Wapres dan para pejabat yang hadir mengucapkan selamat kepada ahli waris. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas