Pengamat: Skenario Airlangga-Ganjar Lawan Prabowo-Puan di Pilpres 2024, Perang Bintang
Wacana pasangan Prabowo-Puan Maharani berhadapan dengan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo muncul kepermukaan saat Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdi
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
"Momen (ganjar pindah) ketika Megawati sudah semakin kuat mengangkat putrinya sebagai kandidat yang diusung oleh PDIP," ujarnya.
Wasisto menilai kepindahan Ganjar akan benar-benar terealisasi sebelum masa pendaftaran kandidat dalam pilpres. Persepsi positif publik kepada Ganjar akan semakin meningkat apabila nanti ada berbagai macam sindiran peyoratif dari elite PDIP kepadanya.
"Sebenarnya persepsi positif dan negatif kembali lagi pada manuver politik yang akan diambil Ganjar nanti karena bila mengalir sendiri tanpa hanyut ke arus deras sebenarnya Ganjar sudah mendapat citra positif," tandasnya.
Sebelumnya, Diketahui, Partai Golkar membuka peluang menduetkan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Pemilihan Presiden (PIlpres) 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurdin Halid, kepada Ketua Umum Ganjarist, Mazdjo Pray, dalam Diskusi Dialektika Demokrasi bertajuk 'Fenomena Kemunculan Relawan Capres Sejak Dini: Siapa Punya Ambisi?', di Media Center MPR/DPR/DPD, Kamis (11/11/2021).
Menurut Nurdin, kelompok pendukung Ganjar sebagai calon presiden (capres) 2024 tidak perlu khawatir Ganjar tidak diusung menjadi capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Dia berkata, Golkar membuka peluang untuk mengusung Ganjar untuk menjadi pasangan Airlangga di Pilpres 2024.
"Nanti kalau Ganjar tidak mendapatkan tempat di partainya, ada Golkar terbuka," kata Nurdin.
Nurdin menjelaskan, peluang itu terbuka karena Golkar tidak mungkin mengusung Airlangga seorang diri di Pilpres 2024.
Baca juga: Ijtima Ulama Dukung Sandiaga Uno, Gerindra: Tak Ada Tawar Menawar, Prabowo Capres 2024
Dia menilai, Ganjar berpeluang menjadi capres ataupun cawapres ketika diduetkan dengan Airlangga di Pilpres 2024 nantinya.
"Apakah nomor satu (atau) nomor dua, itu soal nanti, kan Pak Airlangga tidak mungkin maju sendiri, pasti ada wakil," ujar Nurdin.
Lebih lanjut, Nurdin memprediksi Pilpres 2024 akan diikuti oleh tiga pasangan capres-cawpres.
Menurutnya, Golkar hanya butuh berkoalisi dengan satu parpol lagi untuk memenuhi syarat ambang batas pencalonan capres-cawapres di Pilpres 2024.
"Feeling saya, tiga calon maksimal, kan ada presidential threshold," tandasnya.