Kebakaran Tangki di Cilacap, Legislator Golkar Desak Pemerintah Evaluasi Mekanisme Kerja Pertamina
Anggota Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga meminta pemerintah mengevaluasi mekanisme kerja di PT Pertamina (Persero).
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga meminta pemerintah mengevaluasi mekanisme kerja di PT Pertamina (Persero).
Permintaan Lamhot itu menyusul terjadinya kebakaran yang sering terjadi di kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah.
"Dirut dan jajaran direksi harus bertanggung jawab atas insiden tersebut," kata Lamhot kepada wartawan, Selasa (16/11/2021).
Politisi Partai Golkar mengatakan Pertamina harus melakukan audit sistem pengamanan di kilang-kilang minyak milik Pertamina.
“Ini bukan pertama kali juga di Pertamina, perlu ada investigasi secara menyeluruh,” tambahnya.
Dia mencatat, sepanjang tahun 2021, sudah tiga kejadian kebakaran kilang minyak milik Pertamina.
Sebelumnya pernah terjadi pada 29 Maret 2021 lalu.
Kejadian kebakaran kilang minyak di Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Baca juga: Soal Dugaan Sabotase, Polri: CCTV Rekam Sambaran Petir di Kilang Cilacap
Kedua, kebakaran kilang minyak di area pertangkian 39 Pertamina RU IV Cilacap tangg 11 Juni 2021.
Terkahir, di Cilacap Sabtu (13/11/2021) di Refinery Unit (RU) IV Tangki 36T-102 berisi komponen Pertalite sebesar 31 ribu kiloliter.
Karena itulah, Lamhot mendesak pemerintah melakukan evaluasi secara mendalam soal kejadian itu untuk mengawasi kilang minyak.
“Dalam hal ini karena ini menyangkut kejadian yang berulang terus. Antisipasi ke depan seperti apa, makanya kita dorong evaluasi total agar kejadian kemarin benar-benar yang terakhir,” jelas Lamhot.
Tak hanya itu, dia juga meminta Pertamina berkomitmen segera memperbaiki sistem keamanan kilang minyak yang dimilikinya.
“Kebakaran kembali ini membuat Pertamina semakin tertekan dan merugi. Pertamina mengalamai kerugian akibat kebakaran ini. Pada kebakaran di bulan Juni lalu akibat tangki meledak, pihak Pertamina menelan kerugian USD30 juta atau kira-kira Rp426 miliar, dan nilai itu belum termasuk kerugian immateri, seperti waktu, tenaga, pikiran, citra baik dan tenaga, yang dikeluarkan," kata Lamhot.
Sebelumnya, satu di antara tangki penyimpanan Pertalite milik PT Pertamina terbakar di kilang refinery unit atau RU IV Cilacap, Jawa Tengah. Kebakaran berada di tangki 36T102 sekira pukul 19.15 WIB, Sabtu (13/11/2021).
Baca juga: Tangki Kilang Cilacap Terbakar, Ini Permintaan Kementerian BUMN, Komisaris Pertamina hingga DPR
Pertamina menyebut tangki 36T102 memiliki volume 31 ribu hingga maksimal 39 ribu kiloliter dengan level 15,9-20 meter.
Sementara ini, menurut keterangan Pertamina, investigasi penyebab kebakaran masih berlangsung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.