Data Anggota Polri Diretas Hacker Brasil, Pemerintah Didesak Keluarkan Kebijakan Penguatan Siber
Bareskrim Polri menyelidiki dugaan pembobolan data pribadi anggota Polri oleh peretas asal Brazil bernama son1x.
Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
"Jangan sampai ada ego sektoral di sini, karena bisa menghambat dan memperlambat semuanya," kata Sukamta.
"Yang perlu diperhatikan juga adalah soal diplomasi siber yang merupakan jembatan bagi negara kita untuk bekerja sama dengan negara-negara lain, khususnya terkait investigasi dan penindakan terhadap pelaku kejahatan siber dari negara lain. Seperti kasus situs BSSN dan data Polri ini kan klaimnya pelaku berasal dari Brasil. Yurisdiksi harus jelas diperkuat dengan diplomasi siber," tandasnya.
Baca juga: Waduh, Data Layanan Pengaduan KPAI Diretas, Sudah Lapor ke Bareskrim Polri dan BSSN
Sebelumnya, Bareskrim Polri menyelidiki dugaan pembobolan data pribadi anggota Polri oleh peretas asal Brazil bernama son1x. Usai berhasil meretas, dia mengunggah keberhasilannya itu di media sosial twitter.
Menanggapi hal itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya telah meminta Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk menelusuri kasus tersebut.
"Sedang ditangani oleh Dittipidsiber Bareskrim. Nanti kalau sudah ada updatenya diinfokan," kata Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Kamis (18/11/2021).
Peretas asal Brazil bernama son1x mengunggah data peretasannya itu melalui akun Twitter-nya @son1x666 pada 17 November 2021 sekitar pukul 14.45 WIB.
Dia mengunggah tiga tautan yang diduga berisikan salinan data pribadi anggota Polri.
Tautan itu berisikan sejumlah data anggota Polri yaitu nama, pangkat, satuan kerja, Nomor Register Pokok (NRP) anggota Polri hingga sejumlah data pribadi lain.
Tak hanya itu, peretas juga menampilkan nama polisi yang pernah terlibat pelanggaran.
Dalam unggahan itu, son1x mengaku berhasil meretas dengan seorang diri tanpa bantuan orang lain.
son1x juga menyatakan bahwa peretasan itu karena dia tak setuju dengan pemerintah Indonesia memperlakukan rakyatnya.
Dia juga mengklaim telah mendapatkan banyak keluhan masyarakat mengenai kehidupannya di Indonesia.
"POLRI - Indonesian National Police Hacked. 28k logins and personal information leaked," tulis peretas itu sebagaimana dikutip melalui akun @son1x666.