Tak Lagi Fokus Tangkap Eksekutor, Kini Densus 88 Bakal Kejar Otak Kelompok Teroris JI
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menegaskan, akan memburu untuk memberantas para pihak yang menjadi otak dan penggerak kelompok JI
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Endra Kurniawan
Keseluruhan yang diamankan itu kata Aswin, terbagi dalam dua yayasan, yakni Syam Organizer dan Lembaga Amil Zakat Badan Mal Abdurrahman Bin Auf (LAZ BM ABA).
"Nah, 14 dari BM ABA 10 dari SO (Syam Organizer) yang sudah ditangkap dan kami sudah mendapatkan lagi nama-nama ataupun peran-pran dari orang yang selanjutnya," kata Aswin saat konferensi pers di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Kamis (25/11/2021).
Lebih lanjut kata Aswin, saat ini pihak penyidik masih melakukan pengembangan penyidikan terhadap beberapa kelompok yang melakukan penggalangan dana untuk operasional organisasi teroris itu.
Bahkan dalam waktu dekat, bukan tidak mungkin, Densus 88 kata Aswin akan mengumumkan lagi pihak yang akan berhasil diringkus terkait jaringan terorisme JI ini.
Baca juga: Terima Rp 15 Miliar Setahun, Densus 88 Ungkap Pendanaan JI Melalui Syam Organizer dan BM ABA
"Ini masih banyak lagi sebenarnya. Nanti mungkin, kita tidak mau berandai-andai, bahwa kalau ada penangkapan selanjutnya, nanti akan mengejutkan lagi, 'siapa lagi nih orangnya?'," tukasnya
Sebelumnya, Kepala Bagian Bantuan Operasi Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri Kombes Pol Aswin Siregar menyebut, seluruh kegiatan atau aktivitas teroris terlaksana jika ada pihak yang terlibat sebagai donatur atau dalam kata lain adanya pendanaan dalam organisasi tersebut seperti halnya Jamaah Islamiyah (JI).
Bahkan Aswin mengibaratkan jika, pendanaan tersebut merupakan nafas dan darahnya kelompok jaringan terorisme dalam berkembang. Sehingga menurutnya hal ini harus dihentikan.
"Kami jelaskan, bahwa pendanaan teroris adalah nafas dan darahnya, hidup matinya kelompok teror," kata Aswin dalam konferensi pers di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Kamis (25/11/2021).
Tak hanya di Indonesia, bahkan kata dia, penerapan pendanaan juga dijadikan sebagai faktor utama keberlangsungan organisasi terorisme di negara lain.
Kata Aswin, bahkan untuk bisa mendapatkan sumber dana itu beberapa kelompok terorisme melakukan berbagai usaha.
"Ini memang bukan cuma di kita, seluruh dunia, kelompok-kelompok ini berusaha untuk terus mendapatkan sumber dana darimanapun," jelasnya.
Baca juga: Kabag Banops Densus 88 Polri: Pendanaan Merupakan Darah dan Hidup Matinya Kelompok Teroris
Atas hal itu, Aswin mengatakan, aktivitas teroris tidak akan eksis apabila tidak ada pendanaan terhadap kelompok tersebut.
Terkait dengan ditangkapnya tiga orang terduga teroris JI, Aswin mengatakan mereka mencari pendanaannya sendiri.
Kata Aswin, kelompok teroris JI memiliki upaya sendiri dalam mencari pendanaan melalui sejumlah organisasi binaannya untuk melakukan penggalangan dana.