Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gelar Anugerah Indonesia Damai 2021, BNPT Dorong Pemuda dan Guru Agama Berperan Cegah Radikalisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar kembali Anugerah Indonesia Damai 2021 di Hotel Discovery Ancol.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Gelar Anugerah Indonesia Damai 2021, BNPT Dorong Pemuda dan Guru Agama Berperan Cegah Radikalisme
Tribunnews.com/Gita Irawan
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar kembali Anugerah Indonesia Damai 2021 di Hotel Discovery Ancol, Jakarta pada Selasa (30/10/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar kembali Anugerah Indonesia Damai 2021 di Hotel Discovery Ancol, Jakarta pada Selasa (30/10/2021). 

Kegiatan Anugerah Indonesia Damai merupakan penutup program BNPT di tahun 2021 terkait realisasi program kerja 32 FKPT di seluruh Indonesia. 

Dalam acara tersebut diumumkan para pemenang dari rangkaian kegiatan tersebut di antaranya lomba video kreatif, lomba guru pelopor moderasi beragama di sekolah, lomba microblog dan infografis secara daring.

Selain itu, diselenggarakan juga launching buku bunga rampai yang digelar Subdit Pemberdayaan Masyarakat BNPT yang bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang di 32 Provinsi se-Indonesia. 

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid mengatakan kegiatan lomba tersebut pada prinsipnya untuk memotivasi, meresonansi, atau mendorong pemuda, terutama para guru agama untuk berperan aktif dalam pencegahan radikalisme dan terorisme semenjak dini dari hulunya.

Ia menjelaskan hal tersebut menyangkut seluruh masyarakat elemen bangsa dan negara untuk diberikan kontra radikalisasi berupa kontra narasi, kontra propaganda, dan kontra ideologi.

Berita Rekomendasi

Hal tersebut, kata dia, termasuk dilakukannya vaksinasi ideologi untuk masyarakat yang masih moderat, tetapi tetapi berpotensi untuk terpapar.

Baca juga: BNPT Perkuat Sinergi Tangani Kejahatan Luar Biasa di Indonesia Bersama KPK dan BNN di Era VUCA 

Vaksinasi ideologi tersebut, kata dia, yakni melalui penanaman nilai-nilai budaya, wawasan kebangsaan, Pancasila, nasionalisme dengan moderasi beragama, dan moderasi berbangsa.

"Ini semua yang menjadi ujung tombak terutama radikal terorisme yang mengatasnamakan agama adalah tokoh agama. Dalam konteks ini para guru agama untuk memberikan wawasan kebangsaan dan keagamaan yang moderat terhadap anak didik," kata Nurwakhid usai kegiatan tersebut.

Ia juga mengapresiasi semangat dan antusiasme seluruh peserta yang telah mengikuti lomba karena terkumpul total ribuan karya. 

Nurwakhid juga mengatakan bahwa kontribusi peserta menjadi masukan untuk mencegah paham radikalisme dan terorisme

Ia mengatakan membanjiri media sosial dengan konten-konten kebangsaan dan nasionalisme merupakan salah satu cara melakukan kontra narasi dan kearifan lokal menjadi hal yang utama.

Baca juga: BNPT Ungkap Farid Okbah ke Afganistan Bukan Latihan Militer, Tapi Jadi Mentor Jamaah Islamiah

Menurutnya hal itu karena akar masalah terorisme dan radikalisme di setiap daerah tidak sama karena yang mengetahui persis adalah masyarakat provinsi tersebut.

Ia mengungkapkan bahwa salah satu akar masalah besar terorisme adalah ideologi. 

Ideologi menyimpang yang menjadi motif radikal terorisme, kata dia, bisa dipicu oleh beberapa faktor utama seperti politisasi agama, ekonomi, kebencian, dendam, ketidakpuasan, dan pemahaman agama yang tidak kaffah.

Karena itu, lanjut dia, penguatan civil society, khususnya di lingkungan akademik, perempuan, generasi muda dan pengguna media sosial adalah penting untuk selalu dilakukan. 

Pasalnya, lanjut dia, radikalisme terorisme adalah musuh bersama yang merupakan ancaman atas keberlangsungan hidup berbangsa bernegara.

"Formulasi Pancasila yang digodok oleh founding father bangsa ini adalah substansi yang digali dari nilai nilai agama dan budaya. Mengamalkan pancasila dengan benar adalah mengamalkan nilai Agama, dan itu perlu terus disemai di dunia akademik," kata Nurwakhid.

Sementara itu Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat, Moch Chairil Anwar mengatakan situasi pandemi covid-19 tidak mengurangi animo para peserta lomba tahun ini.

Baca juga: Tanggulangi Terorisme, BNPT dan Inggris Kerja Sama Melalui Joint Working Group

Tahun 2021 ini, kata dia, terkumpul untuk lomba guru pelopor moderasi beragama 3.509 karya, lomba microblog dan infografis 3.654 karya, lomba video kreatif 1.073 karya dan untuk pengumpulan karya tulis bunga rampai terkumpul 198 karya. 

Pada tahun ini FKPT Jawa Timur mendapatkan anugerah dari Museum Rekor Indonesia karena banyaknya peserta yang mengikuti lomba guru pelopor moderasi beragama sebanyak 3.070 karya.

"Ini menunjukkan bahwa baik guru maupun murid sangat bersemangat dalam menghasilkan karya yang positif, kegiatan lomba ini sangat baik dalam merangkul seluruh lapisan masyarakat dalam mengemas pesan damai. Lomba ini wajib dipertahankan dengan harapan agar kulitasnya semakinmeningkat," kata dia.

Penjurian telah dilaksanakan pada tanggal 15-18 november 2021 di Jakarta.

Dewan juri berasal dari kalangan Akademisi, Parktisi Media atau Aktor seperti Swastika Nohara (script writer), Ratrikala Bhre Aditya (sutradara) Sholehuddin (dosen), Mahnan Marbawi (ketua AGPAI), Yosep Adi Prasetyo (praktisi media), Annisa Putri Ayudya (Aktor) Devie Rachmawati (Akademisi UI), Mila Viendyasari (aktivis) dan masih banyak lainnya.

Sementara untuk hadiah masing-masing lomba mendapatkan hadiah total puluhan juta rupiah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas