Ahmad Sahroni: 1,5 Bulan Waktu Bangun Sirkuit Formula E Setelah Venue Diumumkan
"Waktu sekitar satu setengah bulan," jelas Sahroni dalam diskusi daring Tribun Network bertajuk 'Mengungkap Rencana Gelaran Formula E.'
Editor: Srihandriatmo Malau
“Saya merasa terhormat. Semoga passion dan pengalaman saya di dunia otomotif selama ini bisa membantu mengangkat nama Indonesia melalui event penting ini."
"Karena ini semua demi kebanggaan dan masa depan Indonesia. Ajang balap Formula E bukan hanya sebagai tontonan layaknya Formula 1 atau Superbike,” kata Sahroni, kepada wartawan, Jumat (26/11/2021).
Sahroni menjelaskan, bahwa ajang Formula E adalah kampanye yang digelar untuk untuk menunjukkan pada dunia internasional bahwa Indonesia dengan ibukotanya DKI Jakarta telah siap sejajar dengan kota-kota besar di negara lain.
“Formula E adalah sebuah kampanye. Bukan kampanye politik orang atau partai tertentu."
"Tapi kampanye Indonesia di mata dunia, DKI Jakarta telah siap menyambut era modern yang ramah lingkungan, dan setara dengan kota-kota besar di negara maju lainnya seperti New York, London, Berlin, dan lain-lain,” ucapnya.
Sahroni juga menyebut bahwa event formula E ini bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi Indonesia dari berbagai skala, baik mikro dan makro.
Selain itu, penggunaan mobil listrik seluruhnya di Formula E juga bisa menjadi ajang untuk memsosialisasikan tentang industri baterai dalam negeri yang dicita-citakan Presiden Jokowi.
“Ini adalah momentum untuk kebangkitan politik, sekaligus makin memperkenalkan mobil listrik dan industri baterai dalam negeri kepada masyarakat. Sehingga saya mohon, mari kita kesampingkan prasangka dan kepentingan politik, kita kerja bersama demi suksesnya event ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, mengenai berbagai isu dugaan korupsi seputar event ini, Sahroni menegaskan bahwa dirinya akan melibatkan KPK untuk turut mengawasi jalannya kegiatan dari awal sampai akhir.
“Saya akan bawa event ini se-transparan mungkin."
"Saya juga akan meminta KPK untuk ikut serta untuk mengawasi dari awal sampai akhir."
"Masyarakat juga silakan awasi dan bantu support dengan kritik membangun. Insyaallah semua lancar. Sekali lagi, ini bukan hanya proyak pemprov DKI, pemerintah pusat, IMI, atau siapapun. Ini proyek kita bersama,” jelas Sahroni.
Sebagai informasi, Sahroni memang penggiat mobil listrik di Indonesia. Saat ini dirinya menjabat sebagai Presiden Mobil Listrik Indonesia dan Tesla Indonesia. Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir juga aktif mengkampanyekan mobil listrik di tanah air.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.