Pengamat: Permintaan Pecat Sri Mulyani Sebagai Gertakan untuk Jokowi
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan alasannya memotong anggaran MPR hingga membuat lembaga tinggi negara itu marah.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan MPR RI meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencopot Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan.
Hal itu sebagai bentuk protes karena anggaran MPR yang terus dipotong.
Pengamat politik dan pendiri Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai, ketegangan yang terjadi antara Sri Mulyani dan MPR merupakan tembakan langsung kepada Presiden Jokowi.
Hal itu disampaikannya dalam diskusi virtual bertajuk 'MPR VS SMI, Seteru Jelang Reshuffle', Minggu (5/12/2021).
"Ketika Sri Mulyani menetapkan jatah anggaran MPR atau pimpinan MPR atau agenda MPR itu artinya atas persetujuan Presiden. Sekarang mereka (MPR) menuntut menterinya untuk dicopot karena dianggap tidak peduli terhadap keuangan MPR yang itu notabene atas pesengetahuan dan persetujuan Presiden," kata Ray.
Baca juga: Sri Mulyani Unggah Foto Bersama Ketua MPR Bambang Soesatyo: Selfie Ini Beribu Makna
Dikatakan Ray, kebijakan Sri Mulyani untuk memangkas anggaran MPR pasti mendapat persetujuan dari Presiden Jokowi.
"Enggak mungkin Sri Mulyani memotong begitu saja, kalau tidak ada atas persetujuan Presiden, enggak mungkin," ucapnya.
Lebih lanjut, Ray menilai polemik yang terjadi antara MPR dan Sri Mulyani hanya bersifat politik saja dan merupakan tembakan secara tidak langsung kepada Presiden Jokowi.
"Jadi ketika mereka menembak Sri Mulyani pada dasarnya mereka (MPR) sedang mengingatkan Presiden. Jadi tembakannya bukan Sri Mulyani di copot tapi juga gertakan kepada Presiden Jokowi," katanya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan alasannya memotong anggaran MPR hingga membuat lembaga tinggi negara itu marah.
Menurut Sri Mulyani pemotongan anggaran dilakukan dalam rangka memenuhi berbagai keperluan mulai dari penanganan pandemi Covid-19 hingga membantu rakyat miskin.
"Tujuannya adalah untuk membantu penanganan covid-19, seperti klaim pasien yang melonjak sangat tinggi, akselerasi vaksinasi, pelaksanaan PPKM di berbagai daerah," ungkapnya dalam unggahan Instagram, Rabu (1/12).
Ia menekankan refocusing anggaran dilakukan untuk membantu rakyat miskin dengan meningkatkan bantuan sosial (bansos), memberikan subsidi upah, hingga membantu pelaku usaha kecil selama PPKM Level 4 diberlakukan.
Baca juga: Minta Pecat Sri Mulyani karena Anggaran yang Terus Dipotong, Pimpinan MPR Dinilai Kekanak-kanakan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.