Kelakar Wapres Soal Dinamika Muktamar NU: Diawali Gegeran, Diakhiri Ger-geran
Istilah "gegeran" yang disebutkan Wapres, diartikan sebagai semacam keributan akibat adanya perbedaan pendapat ataupun perdebatan menjelang muktamar.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres)Ma'ruf Amin yang juga sebagai salah satu ulama sesepuh Nahdlatul Ulama (NU), turut mengomentari panasnya dinamika menjelang Muktamar Ke-34 NU yang rencananya akan digelar di Lampung pada 23-25 Desember 2021.
Menurut Wapres, Muktamar akan selalu seperti itu.
"NU itu kalau mau Muktamar itu bikin gegeran dulu, ribut, tapi kalau selesai nanti ger geran namanya," kata Wapres saat bercengkrama bersama di Kedai Kopi BKaro, Jalan Haranggaol Nomor 14, Kelurahan Tiga Raja, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Kamis malam (9/12/2021).
Adapun istilah "gegeran" yang disebutkan Wapres, diartikan sebagai semacam keributan akibat adanya perbedaan pendapat ataupun perdebatan menjelang pelaksanaan Muktamar.
"Itu istilahnya sebelum Muktamar musti gegeran" candanya.
Baca juga: Visioner dan Progresif, Gus Yusuf Chudlori Bisa Jadi Caketum PBNU Potensial di Muktamar NU
Namun setelah selesai Muktamar, Wapres meyakini segala dinamika keributan tersebut akan menjadi "ger geran" atau tawa bersama yang menandakan segala masalah telah selesai.
"Kalau yang dulu-dulu begitu," cetusnya.
Untuk itu, Wapres yang merupakan Mantan Rais Aam PBNU, berharap agar segala permasalahan yang muncul menjelang dan dalam Muktamar NU dapat selesai bersamaan dengan selesainya pelaksanaan Muktamar.
"Saya harapkan juga (sekarang) seperti itu. Tidak berkelanjutan.Kalau berkelanjutan, itu yang repot," tandasnya.
Sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan Muktamar ke-34 NU di Provinsi Lampung tetap diselenggarakan pada 23-25 Desember 2021.
Ketetapan ini diputuskan dalam Ikhbar Muktamar ke-34 NU yang diumumkan di Kantor PBNU, Jakarta Pusat.
Baca juga: NU Jatim Harus Percaya Diri Ambil Momentum Ajukan Calon Ketum PBNU di Muktamar NU
Hadir dalam pengumuman penetapan jadwal Muktamar tersebut di antaranya Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam PBNU KH Yahya Choli Staquf, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Sekretaris Jenderal H Ahmad Helmy Faishal Zaini.
Selain itu, hadir pula kader NU yang berada di DPR RI, di antaranya Politisi PKB, Abdul Kadir Karding dan Politisi Partai Golkar, Nusron Wahid.
"Sehubungan dengan kebijakan penarikan PPKM level 3 terkait pencegahan penanganan corona. Pada masa Nataru, maka dengan ini PBNU memberitahukan bahwa penyelenggaraan muktamarr adalah sepenuhnya keputusan Konbes dan Munas 26 September. Adapun waktunya adalah pada tanggal 23-25 Desember 2021," sambungnya," kata Ketua Umum PBNU Said Aqil, Selasa (7/12/2021).
Sebelumnya, Muktamar ke-34 NU telah telah ditetapkan untuk digelar pada 23-25 Desember 2021 di Lampung.
Hal itu berdasarkan Munas dan Konbes NU yang digelar September 2021 lalu. Namun kemudian waktu tersebut dibicarakan ulang lantaran pemerintah berniat menerapkan PPKM Level 3 seluruh Indonesia mulai 24 Desember.
Terbaru, pemerintah batal menerapkan PPKM level 3 tersebut. PBNU lantas kembali pada rencana awal, yakni 23-25 Desember.
Dalam Muktamar nanti, juga akan dilakukan pemilihan Ketua Umum PBNU yang baru.
Diketahui, terdapat dua kandidat kuat calon Ketum PBNU yang diprediksi akan maju. Mereka yakni Ketum PBNU petahana, Said Aqil Siraj dan Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf.