Miftakhul Akhyar: Tak Terasa Pengurus PBNU Hasil Muktamar Ke-33 Telah Terlewati
Gelaran Muktamar mengalami penundaan akibat pandemi Covid-19 dari seharusnya digelar Agustus 2020.
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rais Aam PBNU KH Miftakhul Akhyar bersyukur atas terselenggaranya Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Daarussa'adah Lampung Tengah.
Pasalnya, gelaran Muktamar ini mengalami penundaan akibat pandemi Covid-19 dari seharusnya digelar Agustus 2020.
"Tidak terasa pengurus PBNU hasil Muktamar NU ke-33 yang dilaksanakan pada 1-4 Agustus 2015 mendapat bonus kurang lebih 1,5 tahun dan itu telah terlewati," ujar Kiai MiftakhuL dalam pidato pembukanya, Rabu (22/12/2021).
Kiai Mif menceritakan, dia menerima mandat untuk menjabat Rais Aam pada 22 September 2018.
Baca juga: Salawat Muktamirin Berkumandang Bukan Hanya Doa Untuk Suksesnya Muktamar NU, Namun Juga Untuk Ini
Dia pun bersyukur melalui Muktamar ini, menandakan akhir masa tugasnya.
"Al fakir Miftakhul Akhyar menerima mandat sebagai Pj Rais Aam pada tanggal 22 September 2018 dan segera berakhir beberapa saat lagi," katanya.
Dia berharap dengan kekurangannya selama menjabat Rais Aam, semua warga Nahdliyin dan seluruh jajaran pengurus PBNU bisa membukakan pintu maaf untuknya.
"Namun, semoga para muassis memahami dan memaafkan al fakir ini, amin ya rabbal alamin," pungkasnya.
Hadir pada acara ini Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Maruf Amin, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri PDTT Abdul Halim Iskandar, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar, Wasekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, serta jajaran para kiai dan ulama NU kondang lainnya.