Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selamat Hari Ibu 22 Desember, Ini Kumpulan Ucapan Hari Ibu dan Sejarahnya

Inilah kumpulan ucapan selamat Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember, lengkap beserta logo dan sejarahnya.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Selamat Hari Ibu 22 Desember, Ini Kumpulan Ucapan Hari Ibu dan Sejarahnya
Panduan Pelaksanaan PHI 2021
Logo Peringatan Hari Ibu 2021 - Berikut kumpulan ucapan selamat Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember, lengkap beserta logo dan sejarahnya. 

Saya tidak pernah tahu betapa sulitnya menjadi seorang ibu karena Anda membuatnya terlihat begitu mudah!

19. Raising me took a lot of patience, thank you for everything that you've done!

Membesarkan saya membutuhkan banyak kesabaran. terima kasih atas semua yang telah Anda lakukan!

20. Your strength and love have guided me. Happy Mother’s Day!

Kekuatan dan cintamu telah membimbingku. Selamat Hari Ibu!

Logo Peringatan Hari Ibu 2021

Logo 3
Logo Peringatan Hari Ibu 2021 (Panduan Pelaksanaan PHI 2021)

Filosofi Logo Peringatan Hari Ibu 2021

Berita Rekomendasi

Berikut ini filosofi logo Peringatan Hari Ibu 2021 dikutip dari Panduan Pelaksanaan Peringatan Hari Ibu (PHI) 2021.

1. Bentuk bunga representasi dari cara berpikir perempuan berdaya

  • Cerdas intelektual (ilmu), cerdas emosional (ikhlas/ tabah), dan cerdas spiritual (iman);
  • Menebarkan pemikiran positif seperti bunga yang menebarkan aroma harum;
  • Karakter perempuan, seperti bunga yang menjadi simbolik kelembutan dan keindahan.

2. Bentuk siluet dan wajah perempuan representasi sikap & tindakan perempuan berdaya

  • Tegas, namun lembut penuh cinta;
  • Menatap ke depan penuh percaya diri;
  • Tangguh, mampu menjalankan peran dalam berbagai aspek kehidupan secara seimbang dalam kesetaraan.

Baca juga: 40 Twibbon Hari Ibu 22 Desember 2021, Cocok Dibagikan WA, IG, FB, Twitter hingga TikTok

Sejarah Hari Ibu

Dikutip dari Bone.go.id, sejarah Hari Ibu berawal dari Gema Sumpah Pemuda dan lantunan lagu Indonesia Raya dalam Kongres Pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928.


Hal tersebut mampu menggugah semangat para pimpinan perkumpulan kaum perempuan untuk mempersatukan diri dalam satu kesatuan wadah mandiri.

Pada saat itu sebagian besar perkumpulan masih merupakan bagian dari organisasi pemuda pejuang pergerakan bangsa.

Selanjutnya, atas prakarsa para perempuan pejuang pergerakan kemerdekaan pada tanggal 22-25 Desember 1928 diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kali di Yogyakarta.

Salah satu keputusannya adalah dibentuknya satu organisasi federasi yang mandiri dengan nama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI).

Melalui PPPI tersebut terjalin kesatuan semangat juang kaum perempuan untuk secara bersama-sama kaum Laki-laki berjuang meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang merdeka, dan berjuang bersama-sama kaum perempuan untuk meningkatkan harkat dan martabat perempuan Indonesia menjadi perempuan yang maju.

Pada tahun 1929, Perikatan Perkoempoelan Perempuan Indonesia (PPPI) berganti nama menjadi Perikatan Perkoempoelan Istri Indonesia (PPII).

Kemudian, pada tahun 1935, diadakan Kongres Perempuan Indonesia II di Jakarta.

Kongres tersebut berhasil membentuk Badan Kongres Perempuan Indonesia, dan juga menetapkan fungsi utama Perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa, yang berkewajiban menumbuhkan dan mendidik generasi baru yang lebih menyadari dan lebih tebal rasa kebangsaannya.

Pada tahun 1938, Kongres Perempuan Indonesia III di Bandung menyatakan bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.

Selanjutnya, dikukuhkan oleh Pemerintah dengan Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur tertanggal 16 Desember 1959.

Kepres tersebut menetapkan bahwa Hari Ibu tanggal 22 Desember merupakan hari nasional dan bukan hari libur.

Tahun 1946, Badan ini menjadi Kongres Wanita Indonesia disingkat KOWANI, yang sampai saat ini terus berkiprah sesuai aspirasi dan tuntutan zaman.

Peristiwa besar yang terjadi pada tanggal 22 Desember tersebut kemudian dijadikan tonggak sejarah bagi Kesatuan Pergerakan Perempuan Indonesia.

Hari Ibu oleh bangsa Indonesia diperingati tidak hanya untuk menghargai jasa-jasa perempuan sebagai seorang ibu, tetapi juga jasa perempuan secara menyeluruh, baik sebagai ibu dan istri maupun sebagai warga negara, warga masyarakat dan sebagai abdi Tuhan Yang Maha Esa, serta sebagai pejuang dalam merebut, menegakan dan mengisi kemerdekaan dengan pembangunan nasional.

(Tribunnews.com/Latifah/Yurika)

Artikel lainnya terkait Hari Ibu

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas