9 Kiai Sepuh NU Anggota AHWA Ditetapkan untuk Pemilihan Rais Aam, Ada Nama Wapres Ma'ruf Amin
pemilihan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 dalam Muktamar ke-34.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Susunan kiai sepuh yang tergabung dalam anggota ahlul halil wal aqdi (AHWA) akhirnya sudah ditetapkan.
Sembilan nama sudah terpilih dan selanjutnya akan menentukan pemilihan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2021-2026 dalam Muktamar ke-34 NU.
Tercatat, KH Dimyati Rois berhasil mendapatkan suara tertinggi, yakni sebanyak (503) dukungan dari PCNU dan PWNU.
Kemudian disusul KH Mustofa Bisri sebanyak (494), KH Ma'ruf Amin (458), KH Anwar Mansur (408), KH TG Turmudzi (403), KH Miftakhul Achyar (395), KH Nurul Huda Jazuli (384), KH Buya Ali Akbar Marbun (309) dan KH Zainal Abidin (272).
Merujuk pada Tata Tertib (Tatib) Muktamar, pemilihan Rais Aam PBNU disepakati menggunakan sistem AHWA.
Dengan model tersebut, Rais Aam akan dipilih oleh 9 orang yang mendapat mandat PCNU dan PWNU menjadi AHWA, serta menitikberatkan pada pendekatan musyawarah mufakat.
Baca juga: Digelar Malam Ini, Pemilihan Ketua Umum PBNU Dilakukan Lewat Voting
Sedangkan penentuan Ketua Umum Tanfidziyah PBNU dilakukan dengan cara pemilihan. Para calon akan memperebutkan dukungan dari pemilik suara, yakni PCNU, PCINU, PWNU, PBNU, dan badan otonom.
Ketua SC Muktamar ke-34 NU M Nuh mengatakan, pemilihan AHWA dilakukan dengan membagi dalam enam kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 100 orang.
"Jadi satu kotak besar kita bagi 100 sehingga 3,5 jam itu kita arahkan jam 5 sudah rampung menghitungnya. Nanti jam 7 malam pada saat pleno kita paparkan hasilnya," kata Nuh.
Baca juga: Ketua PWNU Jatim Bantah Kirim Karangan Bunga Ucapan Selamat kepada Said Aqil
Selama ini, diketahui kandidat yang berkompetisi yakni Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Ketua Umum PBNU saat ini KH Said Aqil Siraj.
Muktamar NU diperkirakan diikuti sebanyak 2.295 peserta berasal dari 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), 14 badan otonom (42 orang), dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat.
Ada juga utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a'wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang), dan jumlah panitia sebanyak 336 orang.