Jokowi Pilih Said Aqil atau Gus Yahya Jadi Ketum PBNU? Ini Analisis Pengamat
Jika tidak ada halangan, malam ini orang nomor satu di ormas terbesar NU itu akan dipilih melalui voting pada Muktamar NU di Lampung.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) bakal segera digelar.
Jika tidak ada halangan, malam ini orang nomor satu di ormas terbesar NU itu akan dipilih melalui voting pada Muktamar NU di Lampung.
Saat ini ada dua sosok kuat yang digadang-gadang akan menjadi Ketua Umum PBNU.
Mereka adalah KH Said Aqil Siroj yang merupakan petahana dan KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Baca juga: Said Aqil: Gerakan 212 Bukan Kebangkitan Umat Islam Melainkan Gerakan Politik yang Atasnamakan Islam
Lantas, bagaimana peta dukungan terhadap kedua calon tersebut, terutama dukungan dari pihak Istana dalam hal ini Presiden Jokowi?
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komaruddin melihat istana lebih mendukung sosok Said Aqil.
Alasannya, dia menilai Said Aqil punya peran besar dalam mengantar kemenangan Jokowi-KH Ma'ruf Amin saat Pemilihan Presiden 2019 lalu.
"Kita tahu kalau soal dukung mendukung memang Kiai Said Aqil itu bisa lebih didukung oleh Istana karena selama ini saat pilpres itu di bawah komando Kiai Said lebih dekat mendukung Istana hingga hari ini," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (23/12/2021).
Kedekatan antara Said dengan Istana pun terlihat hingga saat ini.
Jabatan Komisaris PT KAI yang dijabat Said Aqil dinilai Ujang menunjukkan hubungan timbal balik dengan pemerintah.
"Bahkan hari ini juga Kiai Said Aqil menjadi komisaris di PT KAI, artinya kdekdekatan istana dengan Ketua PBNU sekarang Kiai Said Aqil Siroj itu bisa terjalin," ujarnya.
Namun di sisi lain, Ujang menilai Istana juga berpotensi main 'dua kaki' dengan mendukung KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Pasalnya, adik dari Gus Yahya saat ini menjadi bagian dari pemerintah yaitu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.