Riset : 22 Persen Masyarakat Siap Liburan Akhir Tahun karena Sudah Vaksinasi Covid-19
Akhir tahun dapat menjadi momen untuk melakukan perjalanan wisata atau liburan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akhir tahun dapat menjadi momen untuk melakukan perjalanan wisata atau liburan.
Namun, adanya pandemi Covid-19 disertai isu Omicron menyebabkan sebagian masyarakat mempertimbangkan kembali momen berliburnya.
Meski demikian, 22 persen responden merasa siap dan percaya diri untuk melakukan perjalanan liburan akhir tahun dengan pertimbangan bahwa banyak orang yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 serta adanya kebijakan penerapan protokol kesehatan oleh pemerintah.
“Sebagian besar masyarakat Indonesia berpikir perlunya mempertimbangkan liburan akhir tahun mengingat masa pandemi Covid-19 belum berakhir," Chief Executive Officer (CEO) POPULIX Timothy Astandu dalam keterangannya, Kamis (23/12/2021).
Baca juga: Berlaku Besok, Ini Aturan Nonton Bioskop saat Nataru: Buka Sampai Pukul 21.00, Kapasitas 50 Persen
Hasil itu didasari survei Populix yang diikuti oleh 1.012 responden dengan mayoritas responden adalah gen Z dan milenial yang tinggal di kota-kota besar dari kelompok SES A menunjukkan, sepertiga responden telah merencanakan perjalanan akhir tahun.
Waktu yang diambil adalah di minggu keempat bulan Desember, dengan masa liburan selama 3 – 7 hari.
Sementara hampir setengah dari responden, yaitu 48 persen memilih untuk tidak melakukan perjalanan atau liburan akhir tahun dikarenakan masih adanya kekhawatiran akan penyebaran Covid-19.
Riset ini juga menanyakan mengenai pilihan daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi.
Destinasi domestik atau dalam negeri rupanya masih menjadi pilihan utama mereka yang akan melakukan perjalanan liburan akhir tahun.
Baca juga: Aturan Cuti ASN dan Larangan Bepergian Selama Periode Nataru
Tiga daerah tujuan wisata yang masih menjadi primadona yaitu Bali (30 persen), Yogyakarta (25 persen), dan Bandung (21 persen).
Sementara untuk perjalanan luar negeri, tiga negara yang paling banyak ingin dikunjungi adalah Jepang, Singapura, dan Korea Selatan, meskipun belum semua negara tersebut menerima kembali wisatawan asing.
Pengguna Pesawat Meningkat di Masa Pandemi
Menariknya, meski masih dalam masa pandemi Covid-19, hasil survei Populix menunjukan, penggunaan pesawat udara menjadi pilihan transportasi yang paling banyak dipilih untuk melakukan perjalanan, yaitu sebanyak 42 persen. Dan maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia, menjadi pilihan utama dan paling dipercaya oleh responden (63 persen) karena penerapan protokol kesehatan yang mumpuni.
Pilihan moda transportasi berikutnya yang banyak diminati untuk melakukan perjalanan liburan adalah kendaraan pribadi (41 persen).
Perkembangan teknologi juga telah memunculkan kebutuhan baru di seluruh aspek kehidupan, salah satunya lini bisnis yang mengalami evolusi adalah bisnis travel, hal ini ditandai dengan munculnya layanan wisata berbasis digital atau yang disebut dengan Online Travel Agent (OTA).
Berdasarkan hasil survei Populix, OTA menjadi pilihan utama para calon wisatawan untuk melakukan pemesanan tiket transportasi maupun akomodasi adalah Traveloka dan Tiket.com.
Chief Technology Officer (CTO) Populix Jonathan Benhi mengatakan, kembalinya minat masyarakat dalam melakukan perjalanan akhir tahun, dapat dijadikan titik pemulihan industri Horeka yang mencakup perhotelan, restoran, dan kafe di Indonesia.
Masyarakat Memilih Hati-hati Tempat Wisata
Di masa pandemi sangatlah penting dalam memilih destinasi wisata maupun penginapan.
Tempat wisata yang berpotensi membludak sebaiknya dihindari dan senantiasa patuh dalam penerapan protokol kesehatan (prokes).
Sebagian besar masyarakat Indonesia telah menyadari akan pentingnya mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah demi meminimalkan laju penularan Covid-19 selama periode Natal dan Tahun Baru.
"Mereka yang akan melakukan perjalanan liburan juga telah memahami pentingnya melakukan vaksinasi sebelum berlibur," kata Chief Operating Officer (COO) Populix Eileen Kamtawijoyo.