Pasien Omicron yang Lolos dari Wisma Atlet Ternyata WNI dari Inggris, Ini Kata Menkes
Binsar Pandjaitan mengungkapkan satu pasien Covid-19 yang tertulas varian Omicron lolos dari pengawasan RSDC Wisma Atlet.
Editor: Hasanudin Aco
Kemenkes juga berpesan kepada masyarakat agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M dan ikut vaksinasi Covid-19.
Pemerintah Dorong Rumah Sakit Indonesia Siapkan Langkah Kontingensi Hadapi Varian Omicron
Pemerintah melalui Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mendorong rumah sakit di Indonesia untuk menyiapkan langkah kontigensi terkait masuknya varian Omicron.
Hal itu, dimaksudkan agar ketika pasien Covid-19 membutuhkan layanan medis, maka kapasitas rumah sakit akan mencukupi menampung pasien.
"Pemerintah mendorong rumah sakit di seluruh Indonesia untuk melakukan penyiapan langkah kontingensi. Yaitu melakukan konversi tempat tidur untuk layanan Covid-19 jika kapasitas keterisiannya sudah melebihi 60% kapasitas," ucapnya dalam keterangan pers secara virtual yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Berdasarkan data per 19 Desember 2021, angka keterpakaian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 secara nasional yaitu 2,73%.
Baik tempat tidur untuk isolasi maupun ICU.
Bahkan, angka keterisian per provinsinya tidak lebih dari 30%.
Sehingga, dapat disimpulkan kondisi pelayanan di rumah Sakit masih terkendali dan tidak terjadi peningkatan perawatan akibat lonjakan kasus, sebagaimana dilansir Covid-19.go.id.
Meski demikian, pemerintah mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan.
Presiden Imbau Masyarakat Tetap Waspada dan Jangan Panik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau masyarakat agar tetap waspada menghadapi Covid-19, terlebih kini varian Omicron telah masuk ke Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengumumkan satu kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia.
"Varian Omicron sudah terdeteksi di wilayah Indonesia."
"Ini memang tak terelakan karena salah satu karakter varian ini adalah penularannya sangat cepat," kata Presiden, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, beberapa waktu lalu.
Jokowi pun mengajak masyarakat untuk berupaya mencegah penularan Covid-19 varian Omicron.
"Sekarang, yang harus kita lakukan adalah bersama-sama sekuat tenaga agar varian Omicron tidak meluas di tanah air, jangan sampai terjadi penularan lokal," ucapnya.
"Kita harus berupaya menjaga situasi di Indonesia agar tetap baik. Kita pertahankan jumlah kasus aktif tetap rendah, tingkat penularan kita awasi agar tetap di bawah satu, jangan sampai itu melonjak lagi," imbuhnya.
Meski demikian, Jokowi meminta warga Indonesia agar tidak panik.
“Waspada penting, tapi jangan perkembangan ini membuat kita panik."
"Sejauh ini varian Omicron belum menunjukkan karakter yang membahayakan nyawa pasien, terutama pasien-pasien yang sudah mendapatkan vaksin,” ungkapnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, bagi masyarakat yang belum vaksin Covid-19 agar segera mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk vaksinasi.
Selain itu, penerapan protokol perlu ditingkatkan.
“Meski situasi di dalam negeri sudah mendekati normal, saudara-saudara semuanya jangan kendur menerapkan protokol kesehatan, tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan,” tegas Presiden.
Kemudian, pemerintah daerah juga diminta meningkatkan testing dan tracing dari kontak erat pasien.
Saat ini, masyarakat diimbau untuk tidak bepergian ke luar negeri terlebih dahulu.
“Saya minta seluruh warga maupun pejabat negara untuk menahan diri tidak bepergian ke luar negeri, paling tidak sampai situasi mereda,” jelasnya.
Sumber: Kompas.com/Tribunnews.com
Simak berita lainnya terkait Virus Covid-19 varian Omicron