PROFIL Edy Rahmayadi, Mantan Ketum PSSI Jewer dan Usir Pelatih Biliar karena Tak Tepuk Tangan
Berikut profil Edy Rahmayadi yang terekam terlibat insiden menjewer serta mengusir pelatih biliar lantaran tak tepuk tangan.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Kemudian pada tahun 1985 ia lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri).
Baca juga: Namanya Masuk Bursa Calon Ketua DPD Demokrat, Edy Rahmayadi: Ngurusin Sumut Saja Susah
Setelah itu ia pun memulai karir militernya sebagai komandan pleton di jajaran Kopasus TNI AD.
Lalu pada tahun 1985 hingga 1993, Edy Rahmayadi bertugas di satuan Kostrad.
Edy Rahmayadi juga pernah menjabat sebagai Dankipan B Yonif 323 Kostrad dan Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 100 Bukit Barisan.
Selanjutnya dirinya kembali ditugaskan di Kostrad pada tahun 2014 sebagai Panglima Divisi Infanteri Kostrad.
Sebelum kembali ditugaskan di Kostrad, Ia sempat menjabat sebagai Komandan Kodim di Batam, Komandar Resimen Taruna Akademi Militer (2010), Komandan Korem di Kodam Cendrawasih Papua (2012) dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI pada 2013.
Setahun berselang, ia pun ditunjuk sebagai Panglima Kostrad pada 2015.
Setelah melalang buana di dunia militer, ia pun melanjutkan kariernya di dunia olahraga yaitu sepakbola.
Edy mencalonkan diri sebagai Ketua Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan terpilih melalui Kongres PSSI di Jakarta pada 10 November 2016.
Edy mengalahkan kandidat lainnya yang memiliki latar belakang yang sama yaitu Moeldoko dan Eddy Rumpoko.
Namun pada 16 Februari hingga 30 Juni 2018, ia sempat mengajukan cuti sebagai Ketua PSSI untuk mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada) Provinsi Sumatera Utara.
Ia pun akhirnya merangkap jabatan sebagai Gubernur Sumatera Utara dan Ketua Dewan Pembina PSMS Medan sebelum akhirnya mengundurkan diri sebagai Ketum PSSI.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribunnewswiki.com/Amy Happy Setyawan)(Kompas.com/Daniel Pekuwali)