Gubernur Lemhanas Soroti Turunnya Kemampuan Dunia Usaha Serap Angkatan Kerja Perguruan Tinggi
Gubernur Lemhanas mengatakan Indonesia perlu mewaspadai menurunnya kemampuan dunia usaha dalam menyerap angkatan kerja.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Lemhannas RI Letjen (Purn) Agus Widjojo mengatakan, Indonesia perlu mewaspadai menurunnya kemampuan dunia usaha dalam menyerap angkatan kerja, terutama dengan latar belakang pendidikan tinggi.
Melemahnya kinerja ekonomi selama pandemi, berdampak terhadap menurunnya kemampuan dunia usaha dalam menyerap angkatan kerja.
Hal itu disampaikan Agus Widjojo dalam konferensi pers Peryataan Akhir Tahun 2021 Lemhanas RI di Gedung Astagatra Lemhanas RI, Jumat (31/12/2021).
“Pandemi berisiko menambah panjang durasi tunggu angkatan kerja baru untuk memperoleh pekerjaan, terutama lulusan perguruan tinggi,” kata Agus Widjojo.
Adapun angkatan kerja lulusan SMK juga memiliki tantangan sendiri untuk tetap bertahan di pasar tenaga kerja.
Baca juga: Gubernur Lemhanas Bicara Generasi Masa Kini yang Cenderung Menyukai Budaya K-Pop Ketimbang Pop Barat
Tenaga kerja muda dengan pendidikan lebih rendah, yaitu SMP sederajat berpeluang lebih besar mendapatkan pekerjaan di banding lulusan perguruan tinggi.
“Ini karena pengaruh kemampuan perusahaan memberikan upah yang sesuai,” kata Agus Widjojo.
Lemhannas memandang informasi pasar kerja sangat dibutuhkan bagi angkatan kerja muda saat ini.
Informasi pasar kerja yang diamanatkan melalui jaminan kehilangan pekerjaan dalam UU Cipta Kerja menjadi wacana kebijakan penting untuk membantu angkatan kerja terserap ke dalam pasar tenaga kerja di Indonesia.
Baca juga: Gubernur Lemhanas: Kalau Isu Komunisme Jadi Ritual Tahunan, Saya Curiga Ini Bermuatan Politis
Angkatan kerja baru yang terdampak krisis akibat pandemi berpotensi menanggung beban sosial-ekonomi jangka panjang.
“Hal ini berdampak pada menurunnya kualitas sumber daya manusia, pendapatan yang rendah dan munculnya masalah kesehatan mental,” kata Agus.
Langkah yang perlu dilakukan oleh pemerintah dan swasta adalah pembangunan infrastruktur digital teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam hal ini, pengetahuan melalui pendidikan menjadi modal dasar penting bagi keberhasilan Indonesia dalam adaptasi dan transformasi.
Baca juga: Gubernur Lemhanas Agus Widjojo: Independen adalah Memiliki Kebebasan Berpikir
Selain itu, perlu adanya agenda reformasi pendidikan pada peningkatan kualitas pendidikan dan akselerasi penyerapan materi pelajaran.
Sebuah tantangan ketika hal ini diperberat dengan belum meratanya kesempatan pendidikan bagi masyarakat dan kualitas tenaga pendidik yang belum menjamin sepenuhnya mampu mengejar laju kemajuan teknologi pendidikan maupun perkembangan materi ajar.
Selain membahas mengenai rendahnya penyerapan angkatan kerja, Lemhannas juga mencermati mengenai perlunya penguatan sumber daya manusia di masa endemik, serta pemanfaatan teknologi yang perlu dilakukan oleh pusat dan daerah.