Pererat Komunitas Muslim Indonesia dan Malaysia di AS Melalui Muktamar IMSA-MISG 2021
Tidak kurang 1.300 peserta dari segala penjuru AS dan Kanada, 700 di antaranya anak muda menghadiri Muktamar IMSA-MISG 2021 di Los Angeles.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak kurang 1.300 peserta dari segala penjuru AS dan Kanada, 700 diantaranya anak muda menghadiri Muktamar Indonesian Muslim Society in America (IMSA) – Malaysian Islamic Student Group (MISG) di Long Angeles Amerika Serikat, 25-29 Desember 2021 lalu.
Mengusung tema Unity Through Community: Stronger Together, ajang Muktamar yang berisi program diskusi dan edukasi ini, menjadi sarana peserta untuk meningkatkan pencapaian pribadi, mempererat komunitas dan saling memberi semangat sesama Muslim di Amerika Serikat.
Syafrin Murdas, mantan Presiden IMSA mengatakan, muktamar di Los Angeles memberikan kekuatan tersendiri, seperti jumlah peserta yang mengikuti muktamar hingga masyarakat Los Angeles sangat antusias membantu.
"Dalam pertemuan ini kami juga memperkenalkan program-program baru pada Muktamar 2021 ini seperti Youth IMSA Leadership, IMSA Ayah Club, dan IMSA Center,” kata Syafrin melalui keterangan tertulis,Minggu (2/1/2022).
Baca juga: Serunya Touring Komunitas Mercedes Jip Indonesia Jakarta-Banyuwangi-Bali
Ketua penyelenggara (Amir) Muktamar 2021, Vembriawan Prihardono juga sepakat akan kesigapan para relawan yang sebagian besar berdomisili di Los Angeles.
"Muktamar tak akan terwujud tanpa adanya dukungan kuat dari para volunteer yang bekerja tanpa pamrih untuk memastikan acara dapat berjalan dengan lancar," katanya.
Salah satu pembicara Muktamar, Oki Setiana Dewi mengatakan, terkesan terkesan dengan pengalaman pertama hadir di Muktamar 2021 ini meskipun harus memberikan ceramah 7 kali sepanjang Muktamar.
Oki mengaku tersentuh melihat peserta yang amat antusias untuk belajar menjadi muslim atau muslimah yang lebih baik.
“Dan yang lebih berkesan saya dipertemukan dengan orang yang baik-baik, disini banyak banget orang baik tidak hanya satu dua,” kata Oki.
Ustadzah Oki juga berharap hasil muktamar ini bisa mempererat hubungan sesama Muslim Indonesia di Amerika.
“Kita susah istiqomah kalau kita sendirian, kita akan kuat kalau kita bersama-sama,” tegasnya.
Kegiatan Muktamar di masa pandemi ini tidak menyurutkan semangat Nurhayati Prasetio.
Selain menjadi peserta, ia juga membuka stan yang menjual lauk pauk, es doger dan cendol walaupun suami dan kedua anak kembarnya harus menyetir 2 hari nonstop dari New York ke Los Angeles.
“Insha Allah kalau masih diberi kesempatan kami akan hadir dan join kembali di muktamar berikutnya, banyak sekali ilmu, pengalaman yang kami dapatkan setiap menghadiri muktamar," katanya.