Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AMPHURI: Arab Saudi Tidak Wajibkan Booster untuk Pengguna Vaksin Sinovac dan Sinopharm

Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) telah mengutus team advance untuk memberikan informasi terbaru seputar

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Wahyu Aji
zoom-in AMPHURI: Arab Saudi Tidak Wajibkan Booster untuk Pengguna Vaksin Sinovac dan Sinopharm
istimewa
Tim Advance Mitigasi Sistem Umrah di Masa Pandemi AMPHURI 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAAsosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) telah mengutus team advance untuk memberikan informasi terbaru seputar pelaksanaan haji dan umrah langsung dari tanah suci.

Wakil Sekretaris Jenderal AMPHURI, Rizky Sembada mengatakan tidak ada kewajiban booster dari pemerintah Arab Saudi bagi masyarakat yang telah menggunakan vaksin Sinovac dan Sinopharm.

Hal ini berdasarkan apa yang ada dalam buku panduan penyambut kedatangan jamaah haji atau Muassasah.

“Jadi tidak ada kewajiban booster bagi Sinovac yang penting sudah dua kali (vaksin). Vaksinasi dosis kesatu dan kedua, sudah bisa berumrah,” kata Rizky pada webinar series update dari terkait pelaksanaan umrah, Rabu (5/1/2021).

Namun meski tidak harus booster, bagi pengguna vaksin Sinovac dan Sinopharm diwajibkan untuk karantina 3 hingga 5 hari setelah sampai di wilayah Saudi.

Baca juga: Sampai di Jeddah Tim Advance Mitigasi Sistem Umrah AMPHURI Jalani Karantina 5 Hari 4 Malam

Karena karantina merupakan kebijakan nasional pemerintah Arab Saudi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

BERITA TERKAIT

“Adapun karantina memang itu merupakan kebijakan internasional dan kebijakan nasional di Arab Saudi,” lanjutnya.

Sebelumnya, Bendahara Umum AMPHURI, Tauhid Hamdi mengatakan ada perbedaan masa karantina antara calon jamaah umrah yang mendarat (landing) di Madinah dan mendarat di Jeddah.

Walaupun reservasi hotelnya sama-sama 5 hari, baik hotel di Jeddah dan Madinah reservasinya sama-sama 5 hari.

Ada perbedaan 2 jenis hotel berdasarkan informasi Tauhid, yakni hotel non karantina dan hotel karantina.

Bagi calon jamaah umrah yang menggunakan 4 vaksin yang disarankan pemerintah Saudi (Astrazeneca, Moderna, Pfizer, Johnson and Johnson), tidak wajib karantina.

Baca juga: Umrah Ditunda, AMPHURI Berangkatkan Tim Advance Mitigasi Sistem Umrah di Masa Pandemi ke Tanah Suci

Sedangkan bagi calon jamaah haji yang menggunakan selain 4 vaksin tersebut (misal, Sinopharm dan Sinovac), wajib menjalani karantina 3 hingga 5 hari, lalu melakukan tes PCR untuk menunjukkan hasil negatif.

Calon jamaah umrah juga akan dibagikan gelang untuk menandakan jamaah umrah/jamaah haji atau warga setempat.

Bagi orang yang memiliki gelang akan diizinkan masuk masjid Nabawi, bagi yang tidak memiliki gelang tersebut harus mengunduh ‘Tawakkalna’ (aplikasi resmi pencegahan penularan Covid-19 yang dimiliki pemerintah Saudi).

Jamaah umrah wajib menggunakan masker di tempat umum, kalau tidak menggunakan masker dapat didenda hingga 1000 real.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas