Survei Indikator Politik: Dominan Publik Masih Pilih Jokowi Jadi Presiden Mendatang
hasil survei yang bertajuk 'Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19, Pandemi Fatigue dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu 2024'.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia kembali mengeluarkan hasil survei yang bertajuk 'Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19, Pandemi Fatigue dan Dinamika Elektoral Jelang Pemilu 2024'.
Dalam hasil survei kali ini, menunjukkan kalau dominan responden atau masyarakat memilih Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi Presiden RI mendatang.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, mekanisme yang dilakukan pihaknya untuk survei ini yakni dengan menerapkan simulasi Top of Mind atau masyarakat diminta memilih tanpa disajikan nama kandidat.
"Terlepas dari penerapan masa jabatan Presiden, dalam simulasi Top Of Mind, masyarakat diminta memilih untuk Presiden mendatang, hasilnya Jokowi masih menempati posisi paling atas," kata Burhanuddin saat pemaparan hasil survei secara daring, Minggu (9/1/2022).
Adapun dalam hasilnya, Jokowi mendapati 20,8 persen; kemudian disusul Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 13,1 persen; Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 8,9 persen dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 8,7 persen.
Baca juga: Survei Indikator: 71,4 persen Publik Puas Terhadap Kinerja Presiden Jokowi
Dalam grafiknya, jumlah pemilih Jokowi dalam simulasi Top of Mind ini terus meningkat sejak September 2021 hingga Desember 2021.
"Setelah dilanda (Covid-19 varian) Delta pada September, jumlah pemilih Jokowi terus meningkat hingga di angka 20,8 persen," ucap Burhanuddin.
Tak hanya Jokowi, pemilih Anies Baswedan dalam simulasi Top of Mind ini juga meningkat mulai 6,4 persen pada September hingga 8,7 persen pada Desember 2021.
Sebelumnya, dalam hasil temuan ini juga menunjukkan sebanyak 71,4 persen responden menyatakan puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Program Kampus Merdeka Jokowi Dipuji, Mahasiswa Bisa Memperjuangkan Passionnya
Dari 71,4 persen itu, sebesar 10,7 persen menyatakan sangat puas dan 60,7 persen menyatakan cukup puas.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa variabel yang paling mempengaruhi tingkat kepuasan masyarakat kepada presiden adalah kondisi perekonomian.
"Baik secara nasional maupun secara rumah tangga, mereka yang mengatakan kondisi (ekonomi) mengalami perbaikan ada peningkatan. Itu menjelaskan mereka yang puas terhadap kinerja presiden itu mencapai 71,4 persen," kata Burhan dalam konferensi pers daring, Minggu (9/1/2022).
Burhan mengungkapkan, kepuasan terhadap kinerja presiden pada survei kali ini jauh meningkat jika dibandingkan dengan hasil pada pertengahan tahun lalu atau Juli 2021 yang hanya mencapai 59 persen.
Sebagai informasi, survei yang dilakukan pada 6-11 Desember 2021 ini melibatkan 2020 responden dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.220 orang yang tersebar proporsional di 34 provinsi.
Baca juga: Tingkat Kepercayaan Terhadap Jokowi Lebih Tinggi dari Biden hingga Boris Johnson
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling, dengan memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih dan melalukan quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).
Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.