Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Efek Samping Vaksin Pfizer? BPOM Setujui Lima Jenis Vaksin sebagai Vaksin Booster di Indonesia

Apa Efek Samping Vaksin Pfizer? BPOM setujui lima jenis vaksin sebagai vaksin booster di Indonesia. Vaksin CoronaVac, AstraZeneca,Pfizer, dan Moderna.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
zoom-in Apa Efek Samping Vaksin Pfizer? BPOM Setujui Lima Jenis Vaksin sebagai Vaksin Booster di Indonesia
AFP/JACK GUEZ
Seorang pekerja kesehatan Israel menunjukkan botol vaksin Pfizer/BioNTech Covid-19 untuk anak-anak, di Meuhedet Healthcare Services Organization di Tel Aviv pada 22 November 2021, saat Israel memulai kampanye vaksinasi virus corona untuk anak berusia 5 hingga 11 tahun. (Photo by JACK GUEZ / AFP) 

Apa itu vaksin Covid-19?

Ilustrasi Coronavirus. Setelah 7 karyawan sebuah pusat grosir di Sleman Yogyakarta positif covid-19, pengunjung lakukan tes rapid massal.
Ilustrasi Coronavirus. Setelah 7 karyawan sebuah pusat grosir di Sleman Yogyakarta positif covid-19, pengunjung lakukan tes rapid massal. (CNN)

Menurut laporan penelitian dari ZOE Study di Inggris, vaksin Covid-19 bekerja dengan memanfaatkan versi atau komponen yang tidak berbahaya dari virus corona SARS-CoV-2 untuk melatih sistem kekebalan.

Sehingga ketika vaksin menemukan virus itu di dalam tubuh, maka ia dapat melawannya.

Ada beberapa efek yang terjadi setelah menerima vaksin.

Efek umum seluruh tubuh (sistemik) yaitu sakit kepala, demam, kedinginan atau menggigil, kelelahan (fatigue), nyeri otot atau persendian, diare dan rasa sakit (mual).

Selain itu, efek umum yang terjadi seperti efek lokal di area bekas suntikan menjadi nyeri, bengkak, kemerahan atau gatal di tempat suntikan, atau pembengkakan kelenjar (kelenjar getah bening) di ketiak.

Meskipun vaksin juga dapat membuat seseorang merasa pusing, namun semua efek ini adalah tanda bahwa sistem kekebalan mulai beraksi untuk melindungi tubuh dari COVID-19.

Berita Rekomendasi

Jika seseorang tidak mengalami efek apapun, vaksin juga tetap akan merespons virus seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Kasus Covid-19 di India Naik Berlipat Ganda, Pemberian Vaksin Booster Dipercepat

Bagaimana jika mengalami alergi setelah vaksinasi?

Dikutip dari laman CDV, seseorang yang mengalami reaksi alergi parah setelah mendapatkan vaksin mRNA COVID-19 (Pfizer-BioNTech atau Moderna), tidak boleh mendapatkan dosis lain vaksin mRNA Covid-19.

Sedangkan orang yang mengalami reaksi alergi parah setelah menerima vaksin Johnson & Johnson's Janssen (J&J/Janssen) Covid-19, tidak boleh menerima dosis vaksin itu lagi.

Untuk meringankan efek samping yang parah, sebaiknya segera menghubungi dokter.

Hal ini sangat penting agar dapat mengerti penggunaan obat yang dijual bebas, seperti ibuprofen, asetaminofen, aspirin (hanya untuk orang berusia 18 tahun atau lebih), atau antihistamin untuk setiap rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dialami setelah divaksinasi.

Mereka dapat menggunakan obat-obatan ini untuk menghilangkan efek samping, jika mereka tidak memiliki alasan medis lain yang melarang menggunakan obat-obatan ini secara normal.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas