Sejarah Terbentuknya PDI Perjuangan, Berdiri pada 10 Januari 1973
Sejarah PDI berawal dari penggabungan atau fusi dari lima parpol, yakni PNI, Parkindo, Partai katolik, Murba dan IPKI.
Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Hari ini 10 Januari 2022 merupakan peringatan hari ulang tahun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ke-49.
Lantas bagaimana sejarah terbentuknya PDIP?
Dikutip dari eprints.umm.ac.id, sejarah PDI berawal dari penggabungan atau fusi dari lima parpol, yakni PNI, Parkindo, Partai katolik, Murba, dan IPKI.
Kelimanya memiliki latar belakang, basis sosial, ideologi, dan sejarah perkembangan yang berbeda.
Fusi lima partai politik berlangsung pada 10 Januari 1973 yang kini dirayakan sebagai hari ulang tahun PDI Perjuagan.
Seiring perjalanannya PDI terus bongkar pasang dalam struktur pimpinan.
Dilansir Tribunnewswiki.com, sejak awal terbentuknya partai ini, konflik internal PDI terus terjadi dan semakin parah dengan adanya intervensi dari pemerintah.
Dalam mengatasi konflik tersebut, anak kedua dari Ir Sukarno, Megawati Soekarnoputri didukung untuk menjadi ketua umum (Ketum) PDI.
Namun, pemerintahan Suharto tidak menyetujui dukungan tersebut kemudian menerbitkan larangan mendukung pencalonan Megawati Soekarnoputri dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada 2-6 Desember 1993 di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.
Larangan ini berbanding terbalik dengan keinginan peserta KLB, kemudian secara de facto Megawati Soekarnoputri dinobatkan sebagai ketum DPP PDI periode 1993-1998.
Baca juga: Kumpulan Link Twibbon HUT ke-49 PDIP Dilengkapi dengan Cara Gunakan dan Bagikan ke Media Sosial
Baca juga: PDI Perjuangan Siapkan Kader Internal Maju Jadi Pengganti Anies di DKI, Ada Ahok, Risma dan Gibran
Pada Musyawarah Nasional (Munas) 22-23 Desember 1993 di Jakarta, Megawati Soekarnoputri dikukuhkan sebagai Ketum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI secara de jure.
Konflik internal PDI terus terjadi hingga diadakan Kongres pada 22-23 Juni 1996 di Asrama Haji Medan.
Pada 20 Juni 1996 para pendukung Megawati Sukarno Putri melakukan unjuk rasa hingga terjadi bentrok dengan aparat keamanan yang menjaga kongres.
Lalu, pada 15 Juli 1996 pemerintah Suharto mengukuhkan Suryadi sebagai Ketum DPP PDI.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.