SOSOK Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Sekjen PBNU Periode 2022-2027
Beirkut profil dari sosok Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang menjadi Sekjen PBNU periode 2022-2027.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU periode 2022-2027.
Dikutip dari Kompas TV, Gus Ipul mendampingi Gus Yahya Cholil Staquf untuk memimpin organsiasi PBNU.
Hal ini diumumkan secara resmi oleh Gus Yahya pagi ini pukul 11.15 WIB d gedung PBNU, Jakarta Pusat.
Gus Yahya pun memperkenalkan Gus Ipul secara langsung sebagai Sekjen PBNU yang baru.
Baca juga: Pertama Kali Dalam Sejarah Tokoh Perempuan Masuk Jajaran Pengurus PBNU
Baca juga: Gus Yahya Angkat 180 Pengurus PBNU, Wapres Maruf Amin hingga Khofifah Masuk Jajaran Pengurus
“Di samping saya, KH Saifullah Yusuf Gus Ipul Sekjen PBNU,” kata Gus Yahya.
Diketahui Gus Ipul merupakan salah seorang yang dekat dengan Gus Yahya.
Profil Saifullah Yusuf atau Gus Ipul
Dikutip dari Tribunnewswiki, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul lahir di Pasuruan pada 28 Agustus 1964.
Dirinya merupakan anak dari putra pasangan Ahmad Yusuf Cholil dan Sholichah Hasbullo.
Pada saat kecil, Gus Ipul ingin menjadi guru madrasah karena menurutnya kondisi madrasah sangatlah menyedihkan.
Ayah Gus Ipul berprofesi sebagai pegawai Departemen Agama (Depag) dan guru agama di SD dan SMP.
Untuk pendidikan sendiri, Gus Ipul menempuh pendidikan awal di Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur.
Lalu melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Islam Pasuruan, Jawa Timur dan menempuh pendidikan atasnya di sekolah islam yang sama.
Kemudian dirinya berkuliah di Universits Nasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Fakta lain terkait Gus Ipul adalah ternyata dirinya adalah keponakan dari mantan Presiden RI ke-4 yaitu KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Pada saat Gus Dur menjabat sebagai Ketua PBNU, Gus Ipul memperdalam ilmu kepada Gus Dur.
Karier
Saifullah Yusuf mengawali karir politiknya dengan bergabung di GP Ansor yang merupakan organisasi sayap pemuda Nahdatul Ulama (NU).
Lalu pada tahun 1999, ia dipercaya menggantikan posisi Ketua Umum karena pada saat itu, Iqbal Assegaf wafat.
Setahun berselang, Saifullah Yusuf pun menjadi Ketua Umum GP Ansor.
Selanjutnya dirinya terpilih menjadi anggota DPR untuk Fraksi PDI-P.
Hanya saja, Gus Ipul memutuskan untuk keluar dari DPR dan PDI-P lalu berpindah haluan ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 2001.
Karir politik Gus Ipul pun semakin cemerlang karena ditunjuk sebagai Sekjen PKB pada tahun 2002.
Ditambah dirinya juga sempat menjabat sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal selama satu periode di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sayangnya akibat konflik internal, ia pun harus dicopot jabatannya sebagai Sekjen PKB dan menteri.
Selang beberapa tahun, Gus Ipul maju dalam Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa TImur dengan mendampingi Soekarwo.
Mereka pun berhasil menang dan terpilih selama periode 2008-2013.
Kemudian Gus Ipul dan Soekarwo pun kembali terpilih pada Pilgub periode 2014-2019.
Lalu pada tahun 2017, dirinya juga maju sebagai calon gubernur (cagub) dalam Pilgub mewakili PKB.
Dirinya pun berpasangan dengan Bupati Banyuwangi saat itu, Azwar Anas.
Naun Azwar Anas mengundurkan diri dengan mengembalikan mandatnya ke PDI Perjuangan.
Kemudian Putri Guntur Soekarno dipilih PDI-P untuk mendampingi Gus Ipul.
Gus Ipul pun kembali menjadi pejabat publik saat memenangkan Pilkada Walikota di Pasuruan Jawa TImur bersama dengan Adi Wibowo, wakilnya.
Dikutip dari Tribun Jatim, ia dilantik pada 22 Januari 2021 lalu dan baru menjabat secara resmi di 26 Februari 2021.
Untuk saat ini, dirinya pun merangkap jabatan yaitu Walikota Pasuruan sekaligus Sekjen PBNU.
Hanya saja terkait keputusan Gus Ipul untuk memilih akan segera diumumkan seperti dikutip dari Kompas TV.
“Saya sampaikan acuan norma umum, syarat dan hal terkait kepengurusan akan diproses segera, termasuk apabila ada sekjen yang masih Wali Kota akan disegera diproses,” ucap Gus Yahya.
Lalu terkait hal ini, Gus Ipul hanya tertarwa dan memiliki untuk tidak menjawab secara pasti.
“Iya itu dulu, cukup (dari penjelasan Gus Yahya),” kata Gus Ipul.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribunnewswiki/Afitria)(Tribun Jatim/Galih Lintartika)(Kompas TV/Dedik Priyanto)