Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wapres Ma'ruf: Sudah Tidak Zamannya Lagi Bahasa Arab Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut saat ini dunia muslim internasional tengah belajar kepada Indonesia soal bagaimana mengembangkan Islam yang damai

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Wapres Ma'ruf: Sudah Tidak Zamannya Lagi Bahasa Arab Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia
Tribunnews/Fransiskus Adhiyuda
Wakil Presiden Ma'ruf Amin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut saat ini dunia Muslim internasional tengah belajar kepada Indonesia soal bagaimana mengembangkan Islam yang damai dan toleran.

Bahkan, Wapres menyebut sekarang sudah tidak zaman lagi menerjemahkan Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia, melainkan Bahasa Indonesia yang harus diterjemahkan ke Bahasa Arab.

Wapres mulanya bercerita soal dirinya yang menerima kunjungan Majelis Hukama Muslimin, sebuah organisasi ulama ya berpusat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

"Menemui saya dan menyatakan bahwa sekarang ulama datang ke Indonesia untuk belajar, bukan untuk memberikan pelajaran. Mereka ingin belajar tentang bagaimana Indonesia bisa begitu damai, toleran," kata Wapres dalam Orasi Ilmiah dalam rangka Wisuda S1 Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIS) Syaichona Moh. Cholil Bangkalan di Gedung Serbaguna Rato Ebuh, Kasorjan, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Kamis (13/1/2022).

Baca juga: GP Ansor Minta Polri Beri Kesempatan Ferdinand Hutahaean Dapat Bimbingan Islam

Karena itulah, Wapres ingin menjadikan hal tersebut semacam acuan untuk membangun Islam di dunia.

"Dan tidak zamannya lagi menerjemahkan Bahasa Arab ke dalam Bahasa Indonesia, tapi sekarang adalah Bahasa Indonesia yang harus diterjemahkan ke Bahasa Arab," kata dia.

Dia mengatakan bahwa para cendekiawan Islam dunia mulai dari Mesir, Arab Saudi, hingga Uni Emirat Arab ingin tahu cara Indonesia mengembangkan Islam dengan cara yang toleran.

Berita Rekomendasi

"Yang rahmatanlilalamin. Oleh karena itu, kita ini harus menjadi bagian daripada cara kita mengembangkan Islam dengan bersikap wasathaniyah. Itulah saya kira patut kita syukuri," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas