Pejabat Kanwil DJP Jabar Alfred Simanjuntak Segera Diadili Terkait Kasus Suap Pajak
Alfred Simanjuntak segera diadili dalam perkara tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait dengan pemeriksaan perpajakan.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait dengan pemeriksaan perpajakan tahun 2016-2017 pada Direktorat Jenderal Pajak Alfred Simanjuntak segera diadili.
Hal tersebut seiring berkas penyidikan Alfred Simanjuntak dinyatakan lengkap.
"Hari ini (14/1/2022), Tim Penyidik dengan Tersangka AS melaksanakan Tahap II (penyerahan Tersangka dan barang bukti) kepada Tim Jaksa karena Tim Jaksa berpendapat bahwa seluruh isi berkas perkara telah lengkap," kata Pelaksana tugas (Plt) Juru Bicara Bidang Penindakan KPK Ali Fikri, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/1/2022).
Ali menyebut, KPK langsung melakukan penahanan terhadap tersangka Alfred yang merupakan pejabat Fungsional Pemeriksa Pajak pada Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Barat II sebelum akhirnya diadili.
Penahanan terhadap Alfred, sebagaimana kewenangan penahanan oleh Tim Jaksa untuk waktu 20 hari di Rutan Polres Jakarta Timur, terhitung mulai 14 Januari 2022 hingga 2 Februari 2022.
"Selanjutnya dalam waktu 14 hari kerja, pelimpahan berkas perkara dan surat dakwaan ke Pengadilan Tipikor akan segera di laksanakan oleh Tim Jaksa. Persidangan akan dilaksanakan di Pengadilan Tipikor pada PN Pusat," kata Ali.
Baca juga: KPK Sita Uang Rp1,4 Miliar, Celana Bermerek dalam Dugaan Suap di Kabupaten Penajam Paser Utara
Diketahui, Alfred Simanjuntak ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan pengembangan perkara yang menjerat Direktur Pemeriksaan dan Penagihan pada Direktorat Jenderal Pajak tahun 2016-2019 Angin Prayitno Aji dan eks Kepala Subdirektorat Kerjasama dan Dukungan Pemeriksaan pada Direktorat Jenderal Pajak Dadan Ramdani.
Adapun Angin dan Dadan sudah menjalani sidang putusan alias vonis oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
Selain, Angin dan Dadan, KPK juga telah menetapkan lima tersangka yang masih dalam tahap penyidikan.
Mereka yakni, Supervisor Tim Pemeriksa Pajak pada Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan pada Direktorat Jenderal Pajak Wawan Ridwan, kuasa wajib pajak Veronika Lindawati, serta tiga konsultan pajak masing-masing bernama Ryan Ahmad Ronas, Aulia Imran Maghribi, dan Agus Susetyo.
Baca juga: KPK Beberkan Kronologi OTT Bupati Penajam Paser Utara yang Terjadi di Sebuah Mal di Jakarta Selatan
Setyo Budiyanto membeberkan konstruksi perkara yang melibatkan Alfred Simanjuntak.
Setyo berkata, dengan salah satu tugas Alfred melakukan pemeriksaan perhitungan perpajakan atas perintah dari Angin dan Dadan selaku atasan dari Alfred, di mana saat itu Alfred ditunjuk sebagai Ketua Tim Pemeriksa pada Direktorat Pemeriksaan dan Penagihan pada DJP untuk memeriksa beberapa wajib pajak, di antaranya PT Gunung Madu Plantations untuk tahun pajak 2016, PT Bank PAN Indonesia Tbk untuk tahun pajak 2016, dan PT Jhonlin Baratama untuk tahun pajak 2016 dan 2017.
"Selama proses pemeriksaan berlangsung, diduga banyak arahan dan atensi khusus dari Angin Prayitno Aji dan Dadan Ramdani bagi tersangka AS bersama tim agar bagi ketiga wajib pajak dimaksud dilakukan perhitungan pajak sesuai dengan keinginan dari para wajib pajak ini," kata Setyo.