Anggota Raider yang Tewas Dikeroyok Preman Itu dalam Kondisi Sakit, Panglima TNI: Kami Mau Keadilan
Anggota Batalyon Infanteri Raider 303/Setia Sampai Mati ini ternyata datang ke Jakarta untuk melakukan pengobatan terapi.
Editor: Malvyandie Haryadi
Jenderal Andika: Kami ingin keadilan
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa angkat bicara terkait anggota TNI AD yang dikeroyok hingga tewas di Penjaringan, Jakarta Utara.
Jenderal Andika Perkasa mengatakan, tim penyidik TNI sudah berkoordinasi dengan penyidik Polres Jakarta Utara.
Meski begitu, ia menegaskan, pihaknya tidak akan intervensi terhadap proses hukum.
"Kita akan kawal. Jadi untuk tim penyidik TNI sudah berkoordinasi dengan Polres Jakarta Utara," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (18/1/2022).
"Kami terus memonitor, tapi kami tetap tidak intervensi, karena jangan sampai," jelasnya.
Baca juga: Sedang Terapi Kesehatan di Jakarta, Anggota TNI yang Ditusuk Hingga Tewas Berasal dari Garut
Baca juga: Polisi Tetapkan Satu Tersangka Terkait Kasus Pengeroyokan yang Menewaskan Anggota TNI di Muara Baru
Andika mengungkapkan, tiga terduga pelaku pengeroyokan anggota TNI AD sudah ditangkap.
Ia pun akan mengawal kasus ini dan berharap ada keadilan.
"Sejauh ini, kelihatannya sudah ada kemajuan. Sudah ada tiga yang ditangkap."
"Kami tinggal tunggu perkembangan," kata Andika Perkasa.
"Intinya kami juga ingin ada keadilan, karena mereka melakukan tindak pidana yang menyebabkan TNI AD dan secara umum menyebabkan orang lain tewas," terang dia.
Kronologi Anggota TNI Tewas Dikeroyok
S (23), anggota TNI AD yang tewas ditusuk di Waduk Pluit, Minggu (16/1/2022) dini hari, itu berasal dari Garut, Jawa Barat.
Korban merupakan anggota di Bataliyon Infanteri (Yonif) Raider 303 Garut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.