Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cara Pilih Vaksin Booster yang Benar: Cek Jenis Vaksin Dosis Pertama dan Kedua

Anda mau melakukan program vaksinasi booster? Ikuti panduan memilih vaksin booster yang benar di artikel ini.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Nuryanti
zoom-in Cara Pilih Vaksin Booster yang Benar: Cek Jenis Vaksin Dosis Pertama dan Kedua
Freepik
Ilustrasi vaksin - Anda mau melakukan program vaksinasi booster? Ikuti panduan memilih vaksin booster yang benar di artikel ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebelum memilih vaksin booster, kenali terlebih dahulu mekanisme pemberian vaksin booster, ada homolog dan heterolog.

Homolog, yaitu pemberian dosis lanjutan (booster) dengan menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.

Heterolog, yaitu pemberian dosis lanjutan (booster) dengan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.

Baca juga:  Lima Juta Vaksin Sinovac Pembelian Langsung Tiba di Tanah Air

Lantas, bagaimana panduan memilik vaksin booster?

Namun demikian, jenis vaksin booster yang diberikan akan ditentukan oleh petugas kesehatan berdasarkan riwayat vaksinasi primer, yakni dosis pertama dan kedua yang diterima dan sesuai ketersediaan vaksin di tempat layanan.

Setelah mengenal mekanisme pemberian vaksin, cek jenis vaksin primer (dosis pertama dan kedua) Anda.

Lalu, simak regimen dosis lanjutan (booster) yang diberikan, yakni:

BERITA REKOMENDASI

a. Untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac maka diberikan:

• Vaksin Astra Zeneca, separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

• Vaksin Pfizer, separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

b. Untuk sasaran dengan dosis primer Astra Zeneca maka diberikan:

• Vaksin Modema, separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml


• Vaksin Pfizer, separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

c. Bila ada regimen dosis lanjutan yang baru untuk Vaksinasi Program akan disampaikan kemudian

Baca juga: Israel akan Luncurkan Vaksin Covid-19 untuk Bayi Usia di Atas 6 Bulan pada April 2022

Panduan Pemberian Vaksin Booster

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam siaran persnya memberikan mekanisme pemberian vaksin booster, yakni:

1. Sinovac

- Vaksin booster diberikan sebanyak 1 dosis minimal setelah 6 bulan vaksinasi lengkap

- Diberikan pada usia 18 tahun ke atas

- Peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian booster/dosis lanjutan pada subjek dewasa.

2. Pfizer

- Vaksin booster 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi primer dosis lengkap

- Diberikan pada usia 18 tahun ke atas

- Peningkatan nilai titer antibodi netralisasi setelah 1 bulan pemberian booster/dosis lanjutan dibandingkan 28 hari setelah vaksinasi primer sebesar 3,29 kali.

3. AstraZeneca

- Vaksin booster dapat diberikan 1 dosis minimal setelah 6 bulan dari vaksinasi lengkap

- Diberikan pada usia 18 tahun ke atas

- Peningkatan nilai titer antibodi IgG dari 1792 menjadi 3746.

4. Moderna

- Vaksin booster diberikan setengah dosis setelah 6 bulan dosis lengkap

- Diberikan pada usia 18 tahun ke atas.

Kenaikan respons imun antibodi netralisasi sebesar 12,99 kali setelah pemberian dosis booster homolog vaksin Moderna.

5. Zifivax

- Vaksin booster diberikan 1 dosis setelah 6 bulan dosis lengkap vaksinasi primer (Sinovac atau Sinopharm).

- Diberikan untuk usia 18 tahun ke atas

- Peningkatan titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali pada subjek yang telah mendapatkan dosis primer Sinovac atau Sinopharm.

Artikel Terkait Lainnya

(Tribunnews.com/Widya) 

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas