Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arteria Dahlan Banjir Kritikan setelah Minta Kajati yang Berbahasa Sunda Dicopot

Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan banjir kritikan usai meminta Kajati yang berbahasa Sunda dipecat.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Daryono
zoom-in Arteria Dahlan Banjir Kritikan setelah Minta Kajati yang Berbahasa Sunda Dicopot
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan saat mengunjungi Mabes Polri, Senin (6/7/2020) 

TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP, Arteria Dahlan tengah mendapat sorotan publik.

Hal itu lantaran pernyataannya yang meminta Kajagung ST Burhanuddin untuk mencopot jabatan seorang Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang memakai bahasa sunda saat rapat dengan DPR.

Permintaan itu bermula ketika Arteria menyinggung sosok kajati tersebut.

"Ada kritik sedikit Pak JA, ada Kajati yang dalam rapat dan dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda, ganti Pak itu," kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (17/1/2022), melansir Tribunnews.com.

Baca juga: Didesak Minta Maaf, Arteria Dahlan: Silakan Lapor ke MKD

Politisi PDIP itu menyayangkan sikap Kajati ini.

Menurut Arteria, Kajati tersebut bisa menggunakan bahasa Indonesia saja.

"Kita ini Indonesia pak. Jadi orang takut kalau omong pakai bahasa Sunda, nanti orang takut ngomong apa dan sebagainya."

Berita Rekomendasi

"Kami mohon sekali yang seperti ini dilakukan penindakan tegas," lanjut dia.

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi P-DIP Arteria Dahlan dalam rapat kerja bersama Komnas HAM, Kamis (13/1/2022).
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi P-DIP Arteria Dahlan dalam rapat kerja bersama Komnas HAM, Kamis (13/1/2022). (Youtube Komisis III DPR RI)

Imbas pernyataan tersebut, Arteria pun mendapat kritik dari sejumlah pihak.

Dari kalangan pejabat kepala daerah hingga tokoh masyarakat.

1. Ridwan Kamil Desak Arteria Minta Maaf

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau biasa disapa Kang Emil ikut memberi tanggapannya.

Emil menyayangkan pernyataan yang keluar dari Arteri Dahlan soal Kajati yang berbahasa sunda.

Baca juga: Pernyataan Arteria Dahlan Dianggap Lukai Orang Sunda, Dikritik Ridwan Kamil hingga Purnawirawan TNI

Menurut dia, bahasa sunda merupakan bentuk kekayaan nusantara yang sudah ada sejak lampau.

"Jadi pertama kita ini terbagi dua dalam melihat perbedaan. Ada yang melihat perbedaan sebagai kekayaan rahmat, saya harap mayoritas kita melihat perbedaan seperti itu."

"Ada yang melihat perbedaan jadi sumber kebencian. Itu yang harus kita lawan."

"Saya menyesalkan statement pak Arteria Dahlan terkait bahasa Sunda yang sudah ada ribuan tahun jadi kekayaan nusantara ini," kata Emil, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (19/1/2022).

Tiktokers Randy Permana bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam aksi berbagi bertajuk #banggaberbagi.
Tiktokers Randy Permana bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam aksi berbagi bertajuk #banggaberbagi. (dok pribadi)

Baca juga: Arteria Dahlan Mesti Direcall Karena Melecehkan Bahasa Sunda

Emil menambahkan, jika Arteria tidak nyaman dengan Kajati yang berbahasa Sunda dalam rapat, cukup disampaikan saja.

Namun, ketika sikap Arteria sampai meminta Kajati tersebut dipecat, Emil menilai hal itu sangat berlebihan.

"Kalau tidak nyaman tinggal disampaikan.Tetapi, kalau bentuknya meminta untuk diberhentikan jabatan terlalu berlebihan," jelas dia.

Gubernur Jabar ini menyebut pernyataan Arteria telah menyakiti masyarakat Sunda.

Untuk itu, ia mendesak Arteria untuk meminta maaf atas pernyataannya.

"Ini menyinggung warga sunda di mana-mana. Saya imbau pak Arteria Dahlan meminta maaf. Kalau tidak dilakukan akan terjadi ekskalasi," lanjutnya.

Tokoh Masyarakat Nilai Sikap Arteria Tak Elok

Sementara itu, kritikan juga datang dari tokoh Jawa Barat sekaligus Purnawirawan TNI, Mochamad Iriawan.

Menurut Iriawan, tidak seharusnya seorang anggota DPR mempersoalkan penggunaan bahasa sunda.

“Ini (Sunda) adalah kekayaan bangsa kita, jangan dipermasalahkan,” ucap Iriawan, Selasa (18/1/2022) melansir Tribunnews.com.

Kata Iriawan, meminta pemberhentian seseorang karena penggunaan bahasa daerah dalam sebuah rapat tentunya adalah suatu yang tidak elok.

Mochamad Iriawan
Mochamad Iriawan (tribunnews.com/majid)

Bahkan berpotensi melukai perasaan masyarakat yang menggunakan serta mencintai bahasa daerah tersebut.

“Bagi saya tidak ada masalah apapun, mau menggunakan bahasa daerah manapun di Nusantara ini selama bisa dipahami peserta rapat atau acara yang kita pimpin,” imbuhnya.

Baca juga: Tekan Penyebaran Omicron, Moeldoko: Syarat Perjalanan ke Luar Negeri Tujuan Wisata Perlu Diperketat

Ia melanjutkan, Indonesia memiliki keanekaragaman suku, ras dan budaya yang berbeda-beda setiap daerah.

Seharusnya sebagai wakil rakyat memberikan contoh saling menghargai satu sama lain.

Iriawan berharap, kedepan tidak ada lagi yang mempersoalkan masalah seperti protes yang dilayangkan Arteria.

Pasalnya, hal tersebut sangat menyakiti masyarakat khususnya Sunda.

“Sebagai tokoh daerah, saya sangat menyayangkan pernyataan tersebut,” terangnya.

(Tribunnews.com/Shella Latifa/Reza Deni/Malvyandie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas