Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Omicron Indonesia Didominasi Pelaku Perjalanan Luar Negeri, Jokowi Minta Warga Kurangi Mobilitas

Jokowi juga meminta masyarakat untuk dapat mengurangi mobilitasnya, terutama bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri.

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Omicron Indonesia Didominasi Pelaku Perjalanan Luar Negeri, Jokowi Minta Warga Kurangi Mobilitas
Shutterstock
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron -Omicron Indonesia Didominasi Pelaku Perjalanan Luar Negeri, Jokowi Minta Kurangi Mobilitas 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) imbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap tren kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron yang tengah terjadi di Indonesia.

Jokowi juga meminta masyarakat untuk dapat mengurangi mobilitasnya, terutama bagi masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke luar negeri.

Sebab, kasus Omicron Indonesia didominasi oleh para pelaku perjalanan luar negeri.

"Saya meminta untuk tidak bepergian ke luar negeri jika tidak ada urusan yang penting dan mendesak," kata Jokowi di Istana Bogor, Selasa (18/1/2022) dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.

Selain itu, kata Jokowi, jika keadaan memungkinkan alangkah baiknya apabila masyarakat dapat berkerja dari rumah.

"Jika Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara sekalian tidak memiliki keperluan mendesak sebaiknya mengurangi kegiatan di pusat-pusat keramaian."

Baca juga: Kemenkes: 300 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Telah Disuntikkan, Capai 72 Persen dari Total Target

Baca juga: CDC AS Tambahkan 22 Negara ke Daftar Avoid Trave karena Risiko Tinggi Covid-19

"Dan untuk mereka yang bisa bekerja dari rumah (work from home) lakukanlah kerja dari rumah," lanjut Jokowi.

Berita Rekomendasi

Pada kesempatan yang sama, Presiden juga menekankan pentingnya vaksinasi dalam menghadapi pandemi.

Ia pun meminta kepada masyarakat untuk segera mengikuti program vaksinasi pemerintah.

Ini karena pemerintah telah menyediakan vaksin gratis bagi seluruh masyarakat.

Baik itu dosis primer maupun dosis lanjutan atau booster.

"Yang belum mendapatkan vaksin segeralah untuk divaksin."

"Yang sudah mendapatkan vaksin (dosis) pertama segera vaksin untuk yang kedua."

"Dan yang sudah dua kali vaksin segera cari vaksin ketiga, vaksin booster."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas