Pasien Terkonfirmasi Omicron Bisa Lakukan Isoman, Bagaimana Syaratnya?
Bagi Anda yang terkonfirmasi Omicron dapat melakukan isolasi mandiri (isoman). Bagaimana syarat isoman bagi pasien Omicron?
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Kasus Omicron di Indonesia terus bertambah.
Perlu diketahui, hingga 17 Januari 2022, kasus Omicron menjadi 840 orang.
Kini, pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron, dapat melakukan isolasi mandiri (isoman).
Akan tetapi, tidak semua pasien Omicron dapat melakukan isoman terdapat sejumlah syarat yang harus diperhatikan.
Baca juga: Cegah Peningkatan Kasus Covid-19 Varian Omicron, Polisi Ingatkan Wajib Karantina bagi PPLN
Baca juga: Ibu dan 2 Anak di Pegadungan Kalideres Positif Covid-19 Varian Omicron, Begini Kondisinya
Syarat dan ketentuan ini tertuang dalam Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron yang ditetapkan pada 17 Januari 2022.
Dalam surat edaran tersebut, ditetapkan bahwa pasien konfirmasi Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri jika memenuhi syarat klinis dan syarat rumah.
Dikutip dari laman Kemenkes, dalam syarat klinis, pasien harus berusia 45 tahun ke bawah, tidak memiliki komorbid, dapat mengakses telemedicine atau layanan kesehatan lainnya.
Selain itu, pasien harus berkomitmen untuk tetap diisolasi sebelum diizinkan keluar.
Sedangkan dalam syarat rumah dan peralatan pendukung lainnya, pasien harus dapat tinggal di kamar terpisah.
Baca juga: 6 Warga di Kebon Jeruk Terpapar Omicron, Kini Jalani Isolasi di Wisma Atlet
Baca juga: Kasus Corona RI Tambah 2.116 Per Kemarin, Satgas Covid-19 Sebut Naik 5 Kali Lipat dalam 3 Pekan
Lebih baik lagi jika lantai terpisah, ada kamar mandi di dalam rumah terpisah dengan penghuni rumah lainnya, dan dapat mengakses pulse oksimeter.
Jika pasien tidak memenuhi syarat klinis dan syarat rumah, maka pasien harus melakukan isolasi di fasilitas isolasi terpusat.
Selama isolasi, pasien harus dalam pengawasan Puskesmas atau Satgas setempat.
Isolasi terpusat dilakukan pada fasilitas publik yang dipersiapkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, atau swasta yang dikoordinasikan oleh Puskesmas dan dinas kesehatan.
Satgas Sebut Kasus Corona Naik 5 Kali Lipat
Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyebutkan, ada kenaikan kasus Covid-19 dalam tiga pekan terakhir sebanyak lima kali lipat.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Wiku mengatakan jumlah kasus positif naik dari 1.123 kasus menjadi 5.454 kasus.
Baca juga: Prediksi Bill Gates, Akan Muncul Pandemi yang Lebih Buruk dari Covid-19
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Meningkat, Luhut: Siapkan Diri Antisipasi Gelombang Varian Omicron
"Jumlah kasus positif nasional meningkat dalam tiga minggu terakhir."
"Yaitu meningkat 5 kali lipat, dari 1.123 kasus menjadi 5.454 kasus," kata Prof Wiku, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (20/1/2022).
Namun, ia menyebut, peningkatan kasus Covid-19 ini tidak dibarengi dengan angka kematian.
Menurutnya, angka kematian pasien Covid-19 masih tergolong rendah dengan di bawah 10 jiwa setiap harinya.
Prof Wiku juga menambahkan, saat ini, kasus Covid-19 dengan transmisi lokal lebih banyak dibanding pelaku perjalanan dari luar negeri.
Baca juga: Covid-19 Mengganas, DKI Sumbang Kasus Harian Tertinggi, 5 Wilayah Zona Merah dan Micro Lockdown
Baca juga: Wagub Ariza Minta Warga Jangan Anggap Enteng Omicron
"Lalu pada minggu ini kasus aktif berjumlah 8.605 kasus, di mana naik lebih dari 3.000 dibandingkan dengan minggu lalu yang hanya 5.494 kasus."
"Bahkan per tanggal 15 Januari 2022, 63 persen kasus positif merupakan transmisi lokal, sedangkan untuk data pelaku perjalanan luar negeri menunjukkan peningkatan," tambah Prof Wiku.
(Tribunnews.com/Whiesa/Maliana)