Ramai Penampakan Situasi TMII yang Terbengkalai, Direktur TWC: Kawasan Sedang dalam Penataan
Ramai kabar beredar mengenai penampakan area Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta yang terbengkalai, disebut-sebut sedang dalam penataan
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Ramai kabar beredar mengenai penampakan area Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta yang terbengkalai.
Ditelusuri Tribunnews.com, Jumat (21/1/2022), terdapat sebuah akun Twitter bernama @RomitsuT yang memperlihatkan perbedaan TMII sebelum pengelolaannya diambil alih pemerintah dan saat ini.
Menurut pengunggah, kondisi TMII sekarang jauh dari harapan.
Baca juga: Pemerintah Bali dan Pelaku Bisnis Pariwisata Kecewa Agenda Skala Penting Dipindahkan ke Jakarta
Baca juga: Dua Agenda G20 di Bali Dipindahkan ke Jakarta karena Omicron
"TMII sebelum dan sesudah di ambil alih dan dikelola oleh Pemerintah. Ambyeaaarrrrrrrr...merusak bukan menambah baik," tulis akun tersebut.
Sontak unggahan ini dibanjiri komentar masyarakat.
Sedang dalam Penataan
Dilansir bumn.go.id, Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC), Edy Setijono, mengatakan saat ini TMII Jakarta sedang dalam penataan menjelang event G20 mendatang.
Diharapkan, kata Edy, Agustus atau paling lambat bulan September 2022, revitalisasi fisik sudah selesai.
Baca juga: Sherpa Meeting Pertama Presidensi G20 Angkat Keragaman Budaya Indonesia
"Mulai bulan Januari, itu sudah kick off penataan kawasan ini sudah dimulai."
"Kita berharap sekitar Agustus paling lama September tahap revitalisasi fisik bisa selesai untuk menyongsong kegiatan G20."
"Kita berharap nanti ada satu kegiatan side event G20 di TMII, seperti juga di Borobudur, Prambanan. Borobudur, Prambanan itu juga menjadi tempat untuk side event G20 juga."
"Kalau Borobudur, Prambanan sudah ready tinggal pembenahan sedikit, tapi kalau TMII perlu renovasi dan lain-lain," kata Edy di Magelang, Sabtu (15/1/2022).
Terkait dengan operasionalnya, pada saat penataan ini nanti lokasi sementara akan ditutup bagi wisatawan.
Pembukaan lokasi taman wisata pada waktu penataan akan tetap dikaji ulang dengan melihat aktivitas konstruksi dalam penataan.
Baca juga: Dalam Dua Hari, Jumlah Pengunjung TMII Meningkat Hingga 14 Ribu Pengunjung
"Jadi ada tahapan nanti, ini masih dikaji. Karena di bulan satu, bulan dua, aktivitas konstruksinya belum tinggi sekali."
"Ya mungkin nanti dimulai bulan ketiga, keempat, kelima, keenam ketika aktivitasnya sudah sangat crowded itu memang harus kita tutup," ujar Edy.
Menurut Edy, untuk tahap pertama penataan kawasan, masih mengacu pada lay out yang ada sebelumnya.
"Jadi tahap pertama ini masih penataan kawasan, jadi kawasannya kita kembalikan lagi dalam lay out yang semestinya."
"TMII ini kan harus menjadi bahasa kami showcase of beauty Indonesia, itu harus menjadi betul-betul tempat orang melihat keindahan budayanya bangsa kita."
Baca juga: Kawasan Rekreasi TMII Mulai Dibuka Pada 17 September, Anak di Bawah 12 tahun Dilarang Masuk
"Jadi orang datang ke situ, dia betul-betul bisa merasakan suasana budaya Indonesia," tuturnya.
Pemerintah akan melakukan pengkajian ulang terkait dengan arena wisata yang syarat akan fungsi komersil.
"Kalau sekarang banyak fungsi komersial lain yang masih tumpang tindih, itu kita tata ulang."
"Insya Allah di Agustus, September, pokoknya begitu dah selesai, kita relaunch di akhir tahun kemungkinan dalam rangka G20," pungkas Edy.
Diambil Alih Pemerintah
Sebelumnya, Kementerian Sekretariat Negara resmi mengambil alih pengelolaaan dan pemanfaatan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada Kamis (1/4/2021).
Pengambilalihan kawasan taman wisata bertema Budaya Indonesia di Jakarta Timur yang berluas 150 hektar ini dilakukan berdasarkan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Baca juga: 12.130 Warga Berlibur di TMII pada Hari Raya Waisak
Keputusan ini sesuai Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2021 tentang pengelolaan dan penguasaan TMII
Pengambil alihan pengelolaan ini bertujuan untuk pengoptimalisasian pengelolaaan dan pemanfaatan TMII.
Dikutip dari tayangan Kompas TV pada Kamis (8/4/2021), Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, mengatakan TMII itu merupakan aset negara yang secara pengelolaannya diberikan kepada Yayasan Harapan Kita.
Pratikno juga menjelaskan hingga saat ini Yayasan Harapan Kita telah mengelola hampir 44 tahun lamanya.
Untuk diketahui, Yayasan Harapan Kita adalah binaan Bambang Triatmojo dan Siti Hardiyanti Indra Rukmana (Tutut) yang merupakan putra-putri Presiden ke-2 Republik Indoensia, Soeharto.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)