Sesak Napas Gejala Utama Pasien Omicron, DPR Minta Pemerintah Jangan Terlambat Antisipasi
Kemenkes catat 2 Kasus Omicron meninggal, sesak napas menjadi gejala utama dari pasien covid-19 varian omicron, saturasi kurang dari 80 persen.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sesak napas menjadi gejala utama dari pasien covid-19 varian omicron
yang meninggal dunia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat dua kasus konfirmasi Omicron meninggal dunia.
Kedua kasus tersebut merupakan pelaporan fatalitas pertama di Indonesia akibat varian
baru yang memiliki daya tular tinggi.
"Gejala utama sesak karena saturasi kurang dari 80 persen," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, Minggu(23/1).
Namun demikian, Nadia tak menjelaskan lebih rinci mengenai kronologi gejala yang
dialami dua pasien Covid-19 varian Omicron tersebut hingga akhirnya meninggal dunia.
“Satu kasus merupakan transmisi lokal, meninggal di RS Sari Asih Ciputat dan satu lagi
merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso,” ujar
Nadia.
Baca juga: Covid-19 Meroket, Selama 2 Pekan Ada 80 Kasus Omicron di Jaksel, Masih Ada Bar Dipenuhi Pengunjung
Nadia juga menyebut kedua pasien tersebut memiliki komorbid.
Selain itu, Nadia juga mengungkapkan, satu pasien adalah lansia berjenis kelamin laki-laki yang
merupakan kasus transmisi lokal belum divaksinasi Covid-19.
Ia memiliki penyakit penyerta di antaranya hipertensi dan penyakit ginjal.
Saat dikonfirmasi ke RS Sari Asih Ciputat, dalam keterangan tertulis mereka mengatakan pasien lansia dengan inisial MR (64) datang ke IGD pada 11 Januari 2022 dengan beberapa keluhan dan penurunan
kesadaran.
"Saat dilakukan diagnosa penyakit melalui rontgen, tes antigen, dan swab test PCR, pasien dinyatakan positif Covid-19. Karena kondisi pasien, dari IGD kemudian dirawat di ruang ICU isolasi untuk mendapatkan perawatan intensif," tulis RS Sari Asih Ciputat dalam keterangan tertulis mereka.
"Pasien sudah meninggal di hari kedua perawatan ICU isolasi," jelas RS Sari Asih Ciputat.
Opsi Lockdown
Strategi Lockdown menjadi opsi yang berat saat ini.