Jenderal Dudung Pimpin Apel 2.655 Personel di Monas, Bicara Soal Ancaman Radikalisme Hingga Covid
Dudung menekankan sejumlah hal khususnya terkait ancaman radikalisme di Republik Indonesia hingga pandemi covid-19.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Kedua, tunjukan jati diri TNI AD sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional, dan tentara profesional.
Ketiga, pertajam kepekaan terhadap perkembangan situasi dan lakukan tindakan proaktif terhadap segala bentuk ancaman, terutama yang dapat menganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
Saat ini, kata dia, media sosial sudah banyak kelompok, orang per orang yang mencoba menganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Pegang teguh Pancasila.
"Jangan terkecoh dengan perkembangan di media sosial, bahkan jangan coba-coba apabila ada kelompok radikal yang masuk di tubuh TNI AD. Saya tidak akan segan untuk menindak secara hukum kepada prajurit yang sudah terpapar kelompok radikal," kata Dudung.
Keempat, tegakan kedaulatan dan pertahankan keutuhan NKRI sampai titik darah penghabisan.
Dengan Pancasila, kata dia, NKRI masih tegak berdiri.
"Jangan pernah ragu-ragu. Saya minta kalian harus jadi petarung, jagoan, dan pemberani. Jangan jadi ayam sayur, kalau diadu kalahan," kata Dudung.
Kelima, TNI AD harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat apapun bentuknya.
Keenam lakukan tindakan-tindakan yang akan berdampak terhadap kesejahteraan rakyat agar mampu menumbuhkan kecintaan dan kasih sayang rakyat terhadap TNI AD.
"Apabila terjadi sesuatu, maka TNI dan rakyat akan bahu membahu memukul kelompok-kelompok yang mencoba mengganggu kesatuan RI," kata dia.
Ketujuh, tingkatkan sinergitas dengan pemerintah, Polri, dan komponen bangsa lainnya dalam rangka mensukseskan program pemerintah.
Oleh karena itu, kata dia, apabila pemerintah daerah meminta bantuan kepada TNI AD jangan pernah ragu-ragu.
"Jangan terlalu lama menunggu perintah, tapi lakukan, cepat bergerak. Seperti layaknya kalian di Lumajang, kalian membantu jangan menunggu perintah. Birokrasi terlalu lama, tapi berangkat dulu. Karena itu yang diharapkan eh rakyat kita," kata Dudung.